Sebagian nelayan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, hingga kini belum menerima bantuan program perlindungan asuransi berupa Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) yang dicanangkan pemerintah pusat.

"Hanya sebagian nelayan di desa ini yang menerima bantuan asuransi," kata nelayan di Padelegan Pamekasan, Jawa Timur, Muhammad, Rabu.

Pria dengan satu orang anak ini mengaku dirinya merupakan satu dari puluhan nelayan di desanya yang sampai saat ini belum menerima bantuan premi asuransi nelayan, meskipun kesehariannya bekerja sebagai nelayan.

Tetangganya sudah ada yang memiliki kartu premi nelayan dan umumnya merupakan juragan atau pemilik perahu. Sedangkan anak buah kapal (ABK) seperti dirinya ada yang tidak mendapatkan kartu asuransi.

Bagi Muhammad, kartu asuransi itu sebenarnya sangat penting, bahkan sangat dibutuhkan, apalagi pekerjaan sebagai nelayan berisiko tinggi.

Tidak hanya nelayan di Desa Padelegan, sebagian nelayan di Dusun Biyan, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Pamekasan hingga kini juga belum menerima bantuan kartu asuransi nelayan. Seperti yang diakui Hosnawi.

Sejak keluar SMP 16 tahun lalu, ia langsung menjadi nelayan, menangkap ikan bersama para tetangganya. Namun, hingga kini belum memiliki kartu asuransi nelayan.

Ayah tiga orang anak ini, mengaku, sebenarnya, dirinya ingin memiliki kartu asuransi sebagaimana dimiliki oleh sebagian tetangganya yang juga sama-sama nelayan. "Mungkin karena bukan juragan, makanya kami tidak kegian. Kan yang banyak diberi kartu asuransi disini pemilik perahu. Saya kan hanya anggota," katanya.

Nelayan yang luput dari Bantuan Premi Asuransi Nelayan ini, bukan hanya di Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu dan Desa Kaduara, Kecamatan Larangan.

Di sejumlah desa lain di sepanjang pesisir pantai selatan Pamekasan, ada juga para nelayan yang belum menerima bantuan asuransi itu.

"Adanya nelayan yang belum tersentuh program ini terungkap, setelah kami melakukan serap aspirasi dan informasi secara langsung dengan masyarakat nelayan," kata Koordinator Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Madura Zainal Bakri.

Terkait hal itu, KNTI berjanji akan membantu menyuarakan aspirasi nelayan Pamekasan itu kepada pemerintah pusat dan meminta pusat untuk mengaudit penyaluran bantuan asuransi tersebut, mengingat masih ditemukan nelayan yang belum menerima bantuan.

Sebelumnya, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pamekasan mengklaim total jumlah nelayan Pamekasan yang telah menerima BPAN sebanyak 951 orang.

Jumlah itu hanya nelayan yang mendapatkan bantuan, sedangkan yang mengikuti program asuransi secara mandiri terdata sebanyak 175 orang, sehingga jumlah nelayan yang telah mengikuti program asuransi tercatat 1.126 orang.

Total jumlah nelayan di Pamekasan sebanyak 14.608 jiwa dengan jumlah perahu mencapai 2.005 unit.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021