Pemerintah Kota Kediri tetap menggiatkan operasi penegakan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19 dengan membawa semangat peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kediri Alfan Sugiyanto di Kediri, Selasa, mengemukakan dari hasil evaluasi kasus COVID-19 di Kota Kediri memang cenderung stabil, namun untuk protokol kesehatan harus tetap ditegakkan.
"Alhamdulillah untuk sejauh ini laju kasus COVID-19 di Kota Kediri terpantau stabil," katanya.
Pemkot Kediri telah melakukan evaluasi kasus COVID-19. Evaluasi dilakukan dua pekan setelah Idul Fitri 2021. Pemkot Kediri juga memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat saat libur Idul Fitri tersebut.
Guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah Kota Kediri, tim gabungan Satpol PP Kota Kediri beserta TNI, Polri, terus gencar melakukan operasi penegakan protokol kesehatan di sejumlah titik di daerah itu.
Operasi tersebut merupakan langkah penegakan Peraturan Wali Kota Kediri, yaitu Perwali Kota Kediri Nomor 32 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Desease 2019.
Operasi juga dilakukan dengan membawa semangat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni. Semangat penegakan protokol kesehatan ditularkan kepada warga agar selalu menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19.
Operasi tersebut dilakukan dengan menyasar beberapa lokasi yang berpotensi menimbulkan keramaian, antara lain kali ini di Jalan Bandar Ngalim, Pasar Campurejo, Pasar Bandar, dan Pasar Ngadirejo.
Selama operasi, masih didapati sejumlah warga yang membandel tidak memakai masker. Sebagai pemberian efek jera serta wujud penegakan perda, warga yang kedapatan tidak memakai masker langsung ditindak serta harus menjalani sidang di tempat dan diberikan sanksi.
Seluruh pelanggar diperiksa oleh petugas dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan COVID-19.
Mohamad Ilham Radita, salah satu pelanggar protokol kesehatan, mengaku lupa menggunakan masker.
"Karena terburu-buru, jadi lupa tidak pakai masker. Tapi besok kalau keluar rumah lagi, saya berjanji akan selalu memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan," kata laki-laki asal Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ini.
Operasi tersebut juga digunakan tim gabungan untuk melakukan pemantauan serta mengimbau dan memberikan pembinaan terkait protokol kesehatan, yaitu 5M kepada masyarakat, yang meliputi memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Pada kesempatan yang sama, tim gabungan juga memberikan masker kepada masyarakat yang saat itu berada di lokasi.
Di Kota Kediri, hingga Senin (31/6), terdapat 1.410 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat 12 orang yang masih dirawat, 1.254 orang yang sudah sembuh dan 144 orang telah meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kediri Alfan Sugiyanto di Kediri, Selasa, mengemukakan dari hasil evaluasi kasus COVID-19 di Kota Kediri memang cenderung stabil, namun untuk protokol kesehatan harus tetap ditegakkan.
"Alhamdulillah untuk sejauh ini laju kasus COVID-19 di Kota Kediri terpantau stabil," katanya.
Pemkot Kediri telah melakukan evaluasi kasus COVID-19. Evaluasi dilakukan dua pekan setelah Idul Fitri 2021. Pemkot Kediri juga memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat saat libur Idul Fitri tersebut.
Guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah Kota Kediri, tim gabungan Satpol PP Kota Kediri beserta TNI, Polri, terus gencar melakukan operasi penegakan protokol kesehatan di sejumlah titik di daerah itu.
Operasi tersebut merupakan langkah penegakan Peraturan Wali Kota Kediri, yaitu Perwali Kota Kediri Nomor 32 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Desease 2019.
Operasi juga dilakukan dengan membawa semangat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni. Semangat penegakan protokol kesehatan ditularkan kepada warga agar selalu menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19.
Operasi tersebut dilakukan dengan menyasar beberapa lokasi yang berpotensi menimbulkan keramaian, antara lain kali ini di Jalan Bandar Ngalim, Pasar Campurejo, Pasar Bandar, dan Pasar Ngadirejo.
Selama operasi, masih didapati sejumlah warga yang membandel tidak memakai masker. Sebagai pemberian efek jera serta wujud penegakan perda, warga yang kedapatan tidak memakai masker langsung ditindak serta harus menjalani sidang di tempat dan diberikan sanksi.
Seluruh pelanggar diperiksa oleh petugas dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan COVID-19.
Mohamad Ilham Radita, salah satu pelanggar protokol kesehatan, mengaku lupa menggunakan masker.
"Karena terburu-buru, jadi lupa tidak pakai masker. Tapi besok kalau keluar rumah lagi, saya berjanji akan selalu memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan," kata laki-laki asal Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ini.
Operasi tersebut juga digunakan tim gabungan untuk melakukan pemantauan serta mengimbau dan memberikan pembinaan terkait protokol kesehatan, yaitu 5M kepada masyarakat, yang meliputi memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Pada kesempatan yang sama, tim gabungan juga memberikan masker kepada masyarakat yang saat itu berada di lokasi.
Di Kota Kediri, hingga Senin (31/6), terdapat 1.410 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat 12 orang yang masih dirawat, 1.254 orang yang sudah sembuh dan 144 orang telah meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021