PLN Unit Distribusi Jatim terus mendorong penyelesaian sertifikasi aset perusahaan milik negara tersebut melalui koordinasi intensif dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN), karena hingga kini masih minim penyelesaian.

PLT Executive Vice President Legal, Pengamanan dan Pemeliharaan Aset Properti PT PLN (Persero) Kantor Pusat, Dwi Wibihandoko dalam siaran persnya di Surabaya, Jumat, mengatakan hingga kini PLN dan BPN terus mencari solusi sebagai upaya percepatan penyelesaian sertifikasi aset.

"Harmonisasi hubungan PLN dengan BPN sudah mulai dilakukan sebelum penyusunan dokumen perencanaan untuk mengoordinasikan terkait tata ruang," katanya.

Dari target sertifikasi tahun 2021 sejumlah 4.613 persil di wilayah Jawa Timur, terhitung hingga 26 Mei 2021 telah terbit sertifikat sejumlah 364 persil.

Dengan terus melakukan koordinasi secara intens diharapkan bisa menemukan solusi bersama agar target dapat tercapai.

Dwi meminta agar kerja sama solid antara BPN dan PLN harus dipertahankan, melalui adanya kesempatan yang akan diberikan kepada PLN sebagai role model penerbitan e-sertifikat, serta disediakannya dashboard khusus PLN pada aplikasi Tanahku merupakan kesempatan yang baik bagi penyelesaian sertifikasi asset negara yang ada di PLN.

"Kami berharap kerja sama yang baik ini dapat tetap terjalin dengan baik, sehingga kemudahan yang diberikan ini dapat kami kerjakan dengan baik pula," kata Dwi.

Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur Jonahar menyampaikan terima kasih atas kerja sama baik yang diberikan PLN untuk memenuhi persyaratan guna penyelesaian target sertifikasi asset.

"Dalam penyelesaian sertifikasi aset ini juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami, karena tidak merugikan keuangan negara dengan menghilangkan aset. Ini adalah salah satu bentuk ibadah kami," katanya.
 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021