Pemerintah Kabupaten Bangkalan menggratiskan tes usap antigen bagi santri asal wilayah itu yang belajar di sejumlah pesantren luar daerah dan hendak kembali ke pondok pesantren setelah libur Lebaran 1442 Hijriah.

"Kami menyediakan tes antigen ini di 22 puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan. Para santri bisa memanfaatkan layanan gratis ini sebaik-baiknya agar kita bisa segera bebas dari COVID-19," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron di Bangkalan, Sabtu.

Ia menjelaskan biasanya biaya tes usap antigen sebesar Rp150 ribu. Namun, khusus santri asal Kabupaten Bangkalan yang hendak kembali ke pondok dibebaskan dari biaya karena ditanggung Pemkab Bangkalan.

Khusus untuk tes usap antigen bagi para santri ini, sambung bupati, pemkab telah mengajukan tambahan ke Satgas COVID-19 Pemprov Jatim agar bisa mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tes para santri.

"Kami juga meminta kesadaran para orang tua dan wali santri untuk mendukung suksesnya pencegahan penyebaran COVID-19 di Bangkalan. Salah satunya dengan cara proaktif memanfaatkan layanan tes antigen gratis, selain tetap harus menaati protokol kesehatan," katanya.

Bupati menjelaskan Kabupaten Bangkalan termasuk daerah dengan jumlah penderita COVID-19 terbanyak kedua di Pulau Madura setelah Kabupaten Sumenep.

Hingga 20 Mei 2021, jumlah warga Bangkalan yang terdata positif COVID-19 sebanyak 1.691 orang, dengan jumlah kasus sembuh 1.510 orang dan 170 orang lainnya meninggal dunia. Jumlah ini menempatkan Bangkalan sebagai kabupaten dengan jumlah terbanyak kedua setelah Sumenep.

Di kabupaten paling timur di Pulau Madura ini, jumlah warga yang terpapar COVID-19 sebanyak 1.722 orang, dengan perincian 1.614 orang telah dinyatakan sembuh dan 108 orang meninggal dunia.

Mengeni kebijakan Pemkab Bangkalan menggratiskan biaya bagi santri yang hendak kembali ke pondok pesantren, Ketua Dewan Pendidikan Bangkalan Mustahal Rasyid menilai kebijakan itu berpihak kepada dunia pendidikan dan meringankan beban orang tua santri.

"Bagi kami, langkah Pemkab Bangkalan sangat membantu, karena untuk bekal saja orang tua santri kadang masih kesulitan," katanya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021