Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, lebih memperketat PPKM skala mikro menyusul temuan kasus COVID-19 dengan varian B1351 dari Afrika Selatan, serta B117 asal Inggris yang kini masuk ke Indonesia melalui pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang ke Tanah Air.
Wakil Ketua PPKM skala Mikro Kelurahan Bangsal, Kota Kediri, Muadi mengemukakan ia bersama dengan tim siap memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan ketat di wilayahnya.
"Kami (Tim PPKM Mikro Kelurahan Bangsal) siap sedia di posko selama 24 jam," katanya di Kediri, Jumat.
Muadi mengungkapkan, Posko PPKM Kelurahan Bangsal pernah menjadi percontohan tempat karantina di wilayah Jawa Timur. Saat itu Kelurahan Bangsal menjadi tempat pertama di Jawa Timur yang menerima pekerja migran untuk menjalani proses karantina pada 26 April 2021.
Terdapat Naning Zistiningrum yang harus dikarantina setelah pulang dari Singapura. Ia menjalani karantina selama empat empat hari di Kelurahan Bangsal, Kota Kediri. Setelah dilakukan tes PCR dan hasilnya negatif, Naning diperbolehkan kembali ke pulang rumah untuk menjalani proses isolasi secara mandiri.
Sementara itu, Tri, suami dari Naning juga menyampaikan terima kasih atas layanan yang diberikan Pemerintah Kota Kediri selama istrinya menjalani karantina.
"Sudah baik, apalagi tim satgas di Posko PPKM Kelurahan Bangsal mau melakukan penjemputan," kata Tri.
Sementara itu, tim dari BPBD dan Dinas Kesehatan Kota Kediri juga telah menjemput 19 orang pekerja migran yang pulang ke Indonesia dan dilakukan karantina di Posko PPKM mikrodi masing-masing kelurahan. Dari 19 orang tersebut ada yang dirawat RS Kilisuci, Kota Kediri karena hasil tes PCR terakhir terindikasi positif COVID-19.
Pemerintah Kota Kediri juga terus berkomitmen mencegah penularan COVID-19 serta meminta masyarakat proaktif dan ikut serta mengawasi lingkungannya
Kementerian Kesehatan mengumumkan penemuan dua kasus COVID-19, yakni varian B1351 dari Afrika Selatan, serta B117 asal Inggris. Dua pekerja migran Indonesia (PMI) terjangkit COVID-19.
Penanggung Jawab RS Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya Laksamana dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Isawara mengemukakan pasien tersebut sudah dilakukan serangkaian pemeriksaan. Sampel kesehatan mereka juga diperiksa di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Gejala virus varian baru tersebut juga sama dengan COVID-19 yang ada sebelumnya. Namun, pasien tersebut sempat mengaku merasa nyeri otot. Gejala lainnya antara lain pasien mudah lelah, batuk, pusing, flu.
Untuk pencegahan juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat untuk meningkatkan imunitas tubuh, menerapkan protokol kesehatan dan rutin olahraga.
Sementara itu, di Kota Kediri hingga Kamis (20/5) terdapat 1.398 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat tujuh orang yang masih dirawat, 1.248 orang sudah sembuh dan 143 orang sudah meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Wakil Ketua PPKM skala Mikro Kelurahan Bangsal, Kota Kediri, Muadi mengemukakan ia bersama dengan tim siap memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan ketat di wilayahnya.
"Kami (Tim PPKM Mikro Kelurahan Bangsal) siap sedia di posko selama 24 jam," katanya di Kediri, Jumat.
Muadi mengungkapkan, Posko PPKM Kelurahan Bangsal pernah menjadi percontohan tempat karantina di wilayah Jawa Timur. Saat itu Kelurahan Bangsal menjadi tempat pertama di Jawa Timur yang menerima pekerja migran untuk menjalani proses karantina pada 26 April 2021.
Terdapat Naning Zistiningrum yang harus dikarantina setelah pulang dari Singapura. Ia menjalani karantina selama empat empat hari di Kelurahan Bangsal, Kota Kediri. Setelah dilakukan tes PCR dan hasilnya negatif, Naning diperbolehkan kembali ke pulang rumah untuk menjalani proses isolasi secara mandiri.
Sementara itu, Tri, suami dari Naning juga menyampaikan terima kasih atas layanan yang diberikan Pemerintah Kota Kediri selama istrinya menjalani karantina.
"Sudah baik, apalagi tim satgas di Posko PPKM Kelurahan Bangsal mau melakukan penjemputan," kata Tri.
Sementara itu, tim dari BPBD dan Dinas Kesehatan Kota Kediri juga telah menjemput 19 orang pekerja migran yang pulang ke Indonesia dan dilakukan karantina di Posko PPKM mikrodi masing-masing kelurahan. Dari 19 orang tersebut ada yang dirawat RS Kilisuci, Kota Kediri karena hasil tes PCR terakhir terindikasi positif COVID-19.
Pemerintah Kota Kediri juga terus berkomitmen mencegah penularan COVID-19 serta meminta masyarakat proaktif dan ikut serta mengawasi lingkungannya
Kementerian Kesehatan mengumumkan penemuan dua kasus COVID-19, yakni varian B1351 dari Afrika Selatan, serta B117 asal Inggris. Dua pekerja migran Indonesia (PMI) terjangkit COVID-19.
Penanggung Jawab RS Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya Laksamana dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Isawara mengemukakan pasien tersebut sudah dilakukan serangkaian pemeriksaan. Sampel kesehatan mereka juga diperiksa di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Gejala virus varian baru tersebut juga sama dengan COVID-19 yang ada sebelumnya. Namun, pasien tersebut sempat mengaku merasa nyeri otot. Gejala lainnya antara lain pasien mudah lelah, batuk, pusing, flu.
Untuk pencegahan juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat untuk meningkatkan imunitas tubuh, menerapkan protokol kesehatan dan rutin olahraga.
Sementara itu, di Kota Kediri hingga Kamis (20/5) terdapat 1.398 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat tujuh orang yang masih dirawat, 1.248 orang sudah sembuh dan 143 orang sudah meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021