Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memutuskan untuk memperpanjang pencairan bantuan dalam kartu sahabat yang diberikan dari APBD Kota Kediri untuk warga yang terdampak COVID-19.
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut Purwanto mengemukakan keputusan untuk memperpanjang proses pencarian bantuan ini dilakukan karena masih banyak warga yang belum bisa mengambilnya.
"Pengambilan ini merupakan yang tersisa dari pembagian sebelumnya belum sempat diambil masih diberi kesempatan hari ini," katanya di Kediri, Rabu.
Pemkot Kediri sebelumnya sudah menjadwal untuk proses pencarian dana kartu sahabat dilakukan pada 5 Mei 2021. Namun masih ada warga yang belum mengambil dana bantuan tersebut.
Proses pemberian bantuan ini dilakukan pemkot sebagai upaya membantu warga yang terdampak pandemi COVID-19. Bantuan itu sebelumnya berjalan pada 2020 dan berlanjut hingga 2021.
Sebelumnya, warga mendapatkan uang itu lewat rekening, namun pada pembagian di 2021 ini warga mendapatkan secara tunai sebesar Rp200 ribu per warga penerima.
"Besarannya sama, namun bedanya, kalau dulu lewat rekening, kalau sekarang langsung diterimakan dalam bentuk tunai," kata dia.
Bagi yang belum sempat mencairkan secara langsung pada pencairan sebelumnya, Pemerintah Kota Kediri juga masih memberikan kesempatan untuk melakukan pencairan susulan. Jumlah penerima dana bantuan kartu sahabat tersebut adalah 25.268 orang penerima, dan yang belum diambil ada 2.262 penerima bantuan.
"Pengambilan susulan cuma sampai hari ini saja, selebihnya bantuan akan dianggap hangus," tegas dia.
Ia berharap bantuan ini bisa bermanfaat untuk warga sehingga bisa mendorong laju perekonomian di Kota Kediri lebih baik lagi, sehingga perputaran ekonomi tetap terjaga kendati di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Kami berharap bantuan ini bisa segera dimanfaatkan dan digunakan jadi harus segera dicairkan," ujar dia.
Triyono Kutut juga menambahkan, data penerima itu juga sudah sesuai pendataan awal. Jika pada tahap pertama di 2021 ini tidak diambil, maka yang bersangkutan tetap akan masuk kuota sebagai penerima di putaran kedua, sebab bantuan ini diterimakan sebanyak dua kali dalam setahun.
"Tahap kedua tetap akan menerima, namun yang pertama sudah tidak bisa dicairkan lagi, jadi akhirnya setahun cuma dapat satu kali bantuan sahabat saja, sebab tahap satu tidak diambil," kata dia.
Triyono Kutut juga menegaskan bahwa bantuan ini bersifat tunai dan harus dicairkan langsung oleh penerimanya. Jika diwakilkan harus menyertakan surat kuasa dari yang bersangkutan. Bantuan juga tidak bisa ditransfer melainkan diambil langsung sesuai dengan membawa data pribadi.
Sementara itu, lokasi pengambilan untuk Kecamatan Pesantren dilakukan di kantor Dinas Sosial Kota Kediri, untuk Kecamatan Mojoroto, berlokasi di Kelurahan Ngampel dan Kecamatan Kota berlokasi di Kelurahan Setonopande.
Panitia juga tetap meminta warga mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, dengan tetap mengenakan masker, jaga jarak, karena saat ini masih pandemi COVID-19. Selain itu, jam pengambilan pun dibatasi dan dilakukan secara bergilir berdasarkan wilayah kelurahannya masing-masing.
Siti Nurwati (30), warga Kelurahan Pakunden, Kota Kediri mengaku baru bisa mengambil sekarang karena saat jadwal pengambilan pertama dirinya sedang sakit.
"Saya kira sudah hangus, terus kemudian saya dapat informasi dari RT saya bahwa pengambilan susulan masih bisa dilakukan, Alhamdulillah saya bersyukur sekali," kata Siti.
Hal yang senada diungkapkan oleh Ahmad Erfan (42) warga Kelurahan Tinalan, Kota Kediri. Ia juga baru melakukan pencairan, karena sebelumnya dirinya harus menunggu ibunya yang sedang dirawat di rumah sakit.
"Awal saya sudah pasrah kalau memang hangus ya tidak apa-apa, karena saya benar-benar tidak bisa datang langsung, namun ya Alhamdulillah masih rezeki, jadi bisa saya cairkan sekarang," kata Erfan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut Purwanto mengemukakan keputusan untuk memperpanjang proses pencarian bantuan ini dilakukan karena masih banyak warga yang belum bisa mengambilnya.
"Pengambilan ini merupakan yang tersisa dari pembagian sebelumnya belum sempat diambil masih diberi kesempatan hari ini," katanya di Kediri, Rabu.
Pemkot Kediri sebelumnya sudah menjadwal untuk proses pencarian dana kartu sahabat dilakukan pada 5 Mei 2021. Namun masih ada warga yang belum mengambil dana bantuan tersebut.
Proses pemberian bantuan ini dilakukan pemkot sebagai upaya membantu warga yang terdampak pandemi COVID-19. Bantuan itu sebelumnya berjalan pada 2020 dan berlanjut hingga 2021.
Sebelumnya, warga mendapatkan uang itu lewat rekening, namun pada pembagian di 2021 ini warga mendapatkan secara tunai sebesar Rp200 ribu per warga penerima.
"Besarannya sama, namun bedanya, kalau dulu lewat rekening, kalau sekarang langsung diterimakan dalam bentuk tunai," kata dia.
Bagi yang belum sempat mencairkan secara langsung pada pencairan sebelumnya, Pemerintah Kota Kediri juga masih memberikan kesempatan untuk melakukan pencairan susulan. Jumlah penerima dana bantuan kartu sahabat tersebut adalah 25.268 orang penerima, dan yang belum diambil ada 2.262 penerima bantuan.
"Pengambilan susulan cuma sampai hari ini saja, selebihnya bantuan akan dianggap hangus," tegas dia.
Ia berharap bantuan ini bisa bermanfaat untuk warga sehingga bisa mendorong laju perekonomian di Kota Kediri lebih baik lagi, sehingga perputaran ekonomi tetap terjaga kendati di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Kami berharap bantuan ini bisa segera dimanfaatkan dan digunakan jadi harus segera dicairkan," ujar dia.
Triyono Kutut juga menambahkan, data penerima itu juga sudah sesuai pendataan awal. Jika pada tahap pertama di 2021 ini tidak diambil, maka yang bersangkutan tetap akan masuk kuota sebagai penerima di putaran kedua, sebab bantuan ini diterimakan sebanyak dua kali dalam setahun.
"Tahap kedua tetap akan menerima, namun yang pertama sudah tidak bisa dicairkan lagi, jadi akhirnya setahun cuma dapat satu kali bantuan sahabat saja, sebab tahap satu tidak diambil," kata dia.
Triyono Kutut juga menegaskan bahwa bantuan ini bersifat tunai dan harus dicairkan langsung oleh penerimanya. Jika diwakilkan harus menyertakan surat kuasa dari yang bersangkutan. Bantuan juga tidak bisa ditransfer melainkan diambil langsung sesuai dengan membawa data pribadi.
Sementara itu, lokasi pengambilan untuk Kecamatan Pesantren dilakukan di kantor Dinas Sosial Kota Kediri, untuk Kecamatan Mojoroto, berlokasi di Kelurahan Ngampel dan Kecamatan Kota berlokasi di Kelurahan Setonopande.
Panitia juga tetap meminta warga mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, dengan tetap mengenakan masker, jaga jarak, karena saat ini masih pandemi COVID-19. Selain itu, jam pengambilan pun dibatasi dan dilakukan secara bergilir berdasarkan wilayah kelurahannya masing-masing.
Siti Nurwati (30), warga Kelurahan Pakunden, Kota Kediri mengaku baru bisa mengambil sekarang karena saat jadwal pengambilan pertama dirinya sedang sakit.
"Saya kira sudah hangus, terus kemudian saya dapat informasi dari RT saya bahwa pengambilan susulan masih bisa dilakukan, Alhamdulillah saya bersyukur sekali," kata Siti.
Hal yang senada diungkapkan oleh Ahmad Erfan (42) warga Kelurahan Tinalan, Kota Kediri. Ia juga baru melakukan pencairan, karena sebelumnya dirinya harus menunggu ibunya yang sedang dirawat di rumah sakit.
"Awal saya sudah pasrah kalau memang hangus ya tidak apa-apa, karena saya benar-benar tidak bisa datang langsung, namun ya Alhamdulillah masih rezeki, jadi bisa saya cairkan sekarang," kata Erfan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021