Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah di 38 kabupaten/kota memprioritaskan program vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik SMA, SMK, SLB maupun di pondok pesantren.

"Ini terkait rencana pembelajaran tatap muka yang dimulai 5 Juli 2021. Jadi, semua guru harus sudah divaksinasi," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa.

Instruksi tersebut, kata dia, mengingat dari total guru dan tenaga pendidik di Jatim sebanyak 108.694 orang, namun per 17 Mei 2021 masih 55,18 persen yang mendapatkan vaksin tahap pertama.

Sedangkan, untuk tahap kedua masih sebanyak 35,6 persen guru dan tenaga pendidik.

Bupati/wali kota juga diharapkan sesegera mungkin melakukan persiapan pembelajaran tatap muka sesuai SKB empat menteri yang diterbitkan 30 Maret 2021.

Adanya keputusan PTM tersebut nantinya bersering dengan melihat perkembangan dinamika pandemi COVID-19, yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan, termasuk jam pelajaran serta proses pembelajarannya.

Di sisi lain, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Jawa Timur, saat ini ketersediaan vaksin di kabupaten/kota mencapai 2.416.402 dosis di 3.000 fasilitas kesehatan.

Kalau dipotong dengan dosis kedua, lanjut dia, maka ada sekitar 1.550.456 dosis tersimpan.

"Ini artinya kalau ada 50 persen guru sudah tervaksinasi, berarti masih ada sekitar 50 ribu orang yang belum. Kami bisa menggunakan sisa vaksin yang 1,5 juta itu untuk mendahulukan seperti yang disarankan Presiden dan Menteri Kesehatan. Karena yang paling berisiko saat ini adalah lanjut usia dan guru," kata Khofifah menerangkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jatim Herlin Ferliana mengaku telah memerintahkan seluruh kepala dinas kesehatan di 38 daerah melakukan koordinasi dengan kepala dinas pendidikan setempat, khususnya terkait pendataan guru yang belum divaksinasi.

"Tetapi secepatnya sebelum 5 Juli 2021, semua harus sudah tervaksinasi. Insya Allah tidak akan lama, karena vaksinnya sudah ada," kata mantan Direktur Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya tersebut.

Ke depan, Dinkes Jatim menambah output untuk memantau dan memudahkan proses pendataan sasaran vaksinasi khusus para guru.

Berdasarkan sasaran vaksinasi, guru masuk dalam kategori pelayanan publik dengan jatah alokasi vaksin sebesar 2.070.774 dosis.

"Kami berharap ada langkah percepatan untuk lansia dan pendidik. Karena pendistribusian vaksin sudah ditentukan dasar yang dipakai yakni memiliki beberapa poin, salah satunya kecepatan penyerapan dan sisa vaksin," tutur dr Herlin.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021