Kepala Kepolisian Resor Boyolali AKBP Morry Ermond mengatakan kecelakaan perahu yang menewaskan sembilan orang pada Sabtu (15/5) di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, akibat mengangkut penumpang melebihi kapasitas muatnya.
"Perahu itu idealnya hanya bisa untuk 14 penumpang ditambah nakhoda, tetapi membawa 20 orang," katanya di sela operasi pencarian korban kecelakaan perahu di Desa Wonoharjo, Minggu.
Di samping mencari korban kecelakaan, polisi juga memeriksa tiga orang saksi termasuk nakhoda yang masih berusia 13 tahun untuk mencari tahu penyebab kecelakaan perahu tersebut.
Perahu yang membawa 20 orang mengalami kecelakaan di Waduk Kedung Ombo pada Sabtu (15/5). Sebelas dari penumpang perahu itu berhasil diselamatkan dan sembilan orang lainnya tenggelam.
Tujuh dari sembilan korban kecelakaan perahu yang tenggelam jenazahnya sudah ditemukan. Petugas SAR masih berupaya menemukan dua korban kecelakaan yang dilaporkan tenggelam.
Selama operasi pencarian berlangsung, kawasan waduk untuk sementara ditutup guna memudahkan upaya para penyelam menemukan korban kecelakaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Perahu itu idealnya hanya bisa untuk 14 penumpang ditambah nakhoda, tetapi membawa 20 orang," katanya di sela operasi pencarian korban kecelakaan perahu di Desa Wonoharjo, Minggu.
Di samping mencari korban kecelakaan, polisi juga memeriksa tiga orang saksi termasuk nakhoda yang masih berusia 13 tahun untuk mencari tahu penyebab kecelakaan perahu tersebut.
Perahu yang membawa 20 orang mengalami kecelakaan di Waduk Kedung Ombo pada Sabtu (15/5). Sebelas dari penumpang perahu itu berhasil diselamatkan dan sembilan orang lainnya tenggelam.
Tujuh dari sembilan korban kecelakaan perahu yang tenggelam jenazahnya sudah ditemukan. Petugas SAR masih berupaya menemukan dua korban kecelakaan yang dilaporkan tenggelam.
Selama operasi pencarian berlangsung, kawasan waduk untuk sementara ditutup guna memudahkan upaya para penyelam menemukan korban kecelakaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021