Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjanjikan pekerjaan bagi istri salah satu kru KRI Nanggala-402 yang gugur dan kapalnya tenggelam di Perairan Bali. 

"Kami akan membantu Mbak Fitri. Nanti sering-sering komunikasi dengan Pak Lurah untuk memproses bantuan apa yang diberikan Pemkot Kediri," kata Wali Kota di Kediri, Jawa Timur, Sabtu. 

Fitri merupakan istri dari salah satu kru KRI Nanggala-402 yang kapalnya dinyatakan tenggelam di Perairan Bali.  Sebelum menikah, Fitri diketahui berpofesi sebagai perawat di salah satu rumah sakit milik TNI.

Selain akan membantu mencarikan pekerjaan, pemerintah kota juga akan membantu beasiswa pendidikan untuk putrinya, Kezia yang baru lahir. 

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga ke rumah duka di Kelurahan Semampir, Kota Kediri, didampingi Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengunjungi kediaman keluarga Fitri. Kedatangan mereka juga disambut oleh Fitri sambil menggendong putrinya Kezia Derissa Vallery yang baru saja lahir pada April 2021. 

Mas Abu, sapaan akrabnya juga mengucapkan bela sungkawa serta memberikan dukungan semangat untuk Fitri atas kejadian yang menimpa suaminya. 

"Mohon maaf saya dan istri saya baru bisa ke sini hari ini. Saya beserta istri dan warga Kota Kediri mengucapkan duka yang mendalam. Semoga Mbak Fitri dan seluruh keluarga bisa ikhlas. InsyaAllah mas Denny Richi Sambudi husnul khotimah," kata Mas Abu. 

Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry silviana Abu Bakar juga menanyakan kabar Fitri dan putri kecilnya, serta keadaan Fitri pascamelahirkan putrinya. 

Bunda Fey juga memberikan doa agar cita-cita Fitri tercapai. 

"InsyaAllah putrinya akan menjadi anak yang salihah dan menjadi hafiz Quran seperti yang Mbak Fitri cita-citakan," kata dia. 

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Kediri dan Ketua TP PKK Kota Kediri juga memberikan bantuan berupa uang tunai dan bingkisan. 

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono lewat konferensi pers secara virtual, Minggu (25/4) mengumumkan bahwa semua awak KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 orang dipastikan gugur. Kondisi kapal juga terbelah menjadi tiga bagian dan tenggelam di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut.

KSAL Laksamana TNI Yudo menjelaskan bahwa musibah ini bukan karena human error melainkan karena alam. Saat proses menyelam sudah melalui prosedur yang benar, mulai dari prosedur laporan penyelaman, melaksanakan peran-peran persiapan peralatan tempur, dan sebagainya. Bahkan, saat menyelam pun juga diketahui lampu masih menyala seluruhnya atau tidak terjadi blackout.

Namun, pihaknya juga menegaskan terus berkoordinasi dengan International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) terkait dengan tindakan evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di Perairan Bali tersebut. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021