Jumlah pekerja migran Indonesia l yang tiba di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, untuk menjalani isolasi atau karantina di Rumah Sakit Lapangan Stadion Sepak Bola Gelora Joko Samudro (Gejos) bertambah 11 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Gresik drg. Saifudin Ghozali di Gresik, Jumat, mengatakan 11 orang pekerja migrsn yang baru tiba itu, masing-masing enam orang bekerja di Malaysia dan lima orang di Singapura.
"Mereka kami jemput dari RS Asrama Haji Sukolilo Surabaya setelah menjalani karantina selama dua hari di sana. Kemudian, kami jemput untuk menjalani karantina lanjutan selama tiga hari di RSL Gejos Gresik," kata Ghozali.
Sebelumnya, RSL Stadion Gejos Gresik juga telah menerima lima orang pekerja migran, masing-masing dari Malaysia dan Brunai Darusalam untuk dikarantina.
"Saat ini, dari lima pekerja migran itu, tiga orang di antaranya sudah pulang pagi tadi, karena hasil swab PCR-nya negatif. Sisanya dua orang masih menunggu hasilnya," kata Ghozali yang juga mantan Kepala Puskesmas Kecamatan Bungah, Gresik.
Total, saat ini pekerja migran yang sedang menjalani karantina di RSL Gejos berjumlah 13 orang.
Ghozali mengatakan karantina bagi pekerja migran dilakukan untuk menindaklanjuti kebijakan terkait peniadaan mudik yang telah ditetapkan melalui Addendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 dan diteken Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo pada 21 April 2021.
Upaya antisipasi itu termasuk mempersiapkan segala sesuatunya bagi pekerja migran asal Gresik yang telanjur mudik.
"Mereka yang telanjur mudik tersebut langsung masuk karantina di Ruang Isolasi Gejos dan pemkab membuat kebijakan itu karena tidak dapat menolak para pekerja migran yang sudah telanjur terbang dan mendarat di Indonesia," katanya.
Sementara itu, fasilitas karantina di RSL Gejos memiliki kapasitas tempat tidur di ruang isolasi sebanyak 140 unit, kemudian tenaga kesehatan yang disiapkan 54 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Dinas Kesehatan Gresik drg. Saifudin Ghozali di Gresik, Jumat, mengatakan 11 orang pekerja migrsn yang baru tiba itu, masing-masing enam orang bekerja di Malaysia dan lima orang di Singapura.
"Mereka kami jemput dari RS Asrama Haji Sukolilo Surabaya setelah menjalani karantina selama dua hari di sana. Kemudian, kami jemput untuk menjalani karantina lanjutan selama tiga hari di RSL Gejos Gresik," kata Ghozali.
Sebelumnya, RSL Stadion Gejos Gresik juga telah menerima lima orang pekerja migran, masing-masing dari Malaysia dan Brunai Darusalam untuk dikarantina.
"Saat ini, dari lima pekerja migran itu, tiga orang di antaranya sudah pulang pagi tadi, karena hasil swab PCR-nya negatif. Sisanya dua orang masih menunggu hasilnya," kata Ghozali yang juga mantan Kepala Puskesmas Kecamatan Bungah, Gresik.
Total, saat ini pekerja migran yang sedang menjalani karantina di RSL Gejos berjumlah 13 orang.
Ghozali mengatakan karantina bagi pekerja migran dilakukan untuk menindaklanjuti kebijakan terkait peniadaan mudik yang telah ditetapkan melalui Addendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 dan diteken Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo pada 21 April 2021.
Upaya antisipasi itu termasuk mempersiapkan segala sesuatunya bagi pekerja migran asal Gresik yang telanjur mudik.
"Mereka yang telanjur mudik tersebut langsung masuk karantina di Ruang Isolasi Gejos dan pemkab membuat kebijakan itu karena tidak dapat menolak para pekerja migran yang sudah telanjur terbang dan mendarat di Indonesia," katanya.
Sementara itu, fasilitas karantina di RSL Gejos memiliki kapasitas tempat tidur di ruang isolasi sebanyak 140 unit, kemudian tenaga kesehatan yang disiapkan 54 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021