Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk bisa terus berinovasi dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Jadi, masing-masing RS menjadi center of excellence di bidangnya sendiri-sendiri. Masing-masing terus berinovasi," sebut Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.

Ia mengatakan bahwa salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan diresmikannya unit baru hemodialisa atau ruang cuci darah dan berbagai layanan lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Malang.

Gubernur menambahkan dengan menjadi center of excellence (pusat keunggulan), spesifikasi peran rumah sakit akan menjadi makin produktif dan profesional sebab memang layanan kesehatan semakin hari semakin mendapatkan ruang baik dari perencanaan nasional maupun daerah.

Menurut dia, inovasi harus terus dilakukan khususnya dalam hal pelayanan kesehatan bagi masyarakat, serta mewujudkan rumah sakit menjadi center of excellence. Inovasi yang bisa dilakukan termasuk teknologi kedokteran.

“Ruang berinovasi harus dibuka lebar dan makin berkemajuan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, karena dengan inovasi mampu melahirkan produk-produk berbagai penelitian," kata Khofifah.

Unit hemodialisa tersebut merupakan satu terobosan layanan kesehatan yang digagas oleh RSUD Saiful Anwar Malang guna meningkatkan kebutuhan layanan para pasien yang menjalani pengobatan dengan menggunakan layanan cuci darah.

Ruang hemodialisa baru tersebut setidaknya dapat menampung 45 tempat tidur. Dengan adanya tambahan tempat tidur baru ini, total bed yang dimiliki RSUD Saiful Anwar Malang menjadi sekitar 102 unit.

Pada masing-masing tempat tidur para pasien juga telah dipersiapkan mesin cuci darah yang masih baru. Mesin tersebut buatan Jepang merk Nipro tipe Surdial 55Plus. Unit ini diharapkan memenuhi kebutuhan layanan cuci darah yang setiap minggunya mencapai 665 kali.

Sementara itu, Direktur RSSA Malang dr. Kohar Hari Santoso menjelaskan pengembangan unit hemodialisa yang dilakukan RSSA ini untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, serta memberikan dukungan dalam mewujudkan Jatim Bangkit.

"Ke depan akan ditambahkan lagi dan disatukan dengan Kidney Center. Totalnya sekarang bisa 102 mesin dengan 102 bed. Adanya penambahan bed bisa mengurangi beban shift," katanya.
 

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021