Sebanyak 29.482 siswa sekolah dasar (SD) negeri dan swasta di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengikuti ujian sekolah secara tatap muka dengan protokol kesehatan secara ketat di masing-masing sekolah pada Senin (26/4).
"Alhamdulillah hari ini pelaksanaan perdana ujian sekolah SD negeri/swasta secara tatap muka berjalan lancar," kata Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Jember Endang Sulistyowati usai melakukan pemantauan di sejumlah SDN di Jember.
Sebanyak 1.028 lembaga SD negeri/swasta melaksanakan ujian sekolah secara tatap muka bagi siswa kelas 6 yang digelar selama sepekan, mulai Senin hingga Selasa (4/5) dengan ujian satu mata pelajaran setiap harinya.
"Kami juga memantau protokol kesehatan yang dilaksanakan masing-masing sekolah dalam melaksanakan ujian sekolah mulai cek suhu, pemakaian masker, cuci tangan dan penyanitasi tangan. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik," tuturnya.
Menurutnya, ujian sekolah secara tatap muka memberikan kesan psikologis bagi siswa yang akan meninggalkan bangku sekolah dasar dan melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP).
"Ujian sekolah tatap muka ini juga menjadi evaluasi bagi Dinas Pendidikan Jember yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka bagi siswa SD kelas 1-5 pada tahun ajaran baru nanti," katanya.
Sementara itu, Kepala SDN Kepatihan 2 Jember Sudarti mengatakan pihaknya membagi dua gelombang untuk 46 peserta yang mengikuti ujian sekolah guna mencegah terjadinya kerumunan saat masuk ujian.
"Ada 20 siswa yang masuk pada shif pertama pukul 08.00-10.00 WIB, kemudian ada 26 siswa yang masuk pada shif kedua pukul 09.00-11.00 WIB dengan menggunakan lima ruang kelas dengan masing-masing kelas maksimal berisi 10 siswa," katanya.
Menurutnya, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat saat peserta masuk ruangan, yakni dicek suhu badan, wajib menggunakan masker dan faceshield, mencuci tangan atau menggunakan penyanitasi tangan, dan satu ruangan berisi 10 peserta dengan jarak satu peserta dengan peserta lainnya sekitar 2 meter.
"Alhamdulillah semua peserta ujian sekolah masuk dan mengerjakan ujian dengan waktu yang sudah disediakan. Selama pandemi pembelajaran dilakukan daring dan beberapa kali ada uji coba ujian yang dilakukan secara tatap muka," ujarnya.
Salah satu siswa SDN Kepatihan 2 Jember Dafa Febriansyah mengaku senang bisa mengerjakan ujian sekolah secara tatap muka dan tidak ada kendala dalam mengerjakan soal-soal tersebut.
"Alhamdulillah saya bisa mengerjakan, meskipun sedikit grogi dan takut salah karena selama setahun melakukan pembelajaran secara daring," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Alhamdulillah hari ini pelaksanaan perdana ujian sekolah SD negeri/swasta secara tatap muka berjalan lancar," kata Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Jember Endang Sulistyowati usai melakukan pemantauan di sejumlah SDN di Jember.
Sebanyak 1.028 lembaga SD negeri/swasta melaksanakan ujian sekolah secara tatap muka bagi siswa kelas 6 yang digelar selama sepekan, mulai Senin hingga Selasa (4/5) dengan ujian satu mata pelajaran setiap harinya.
"Kami juga memantau protokol kesehatan yang dilaksanakan masing-masing sekolah dalam melaksanakan ujian sekolah mulai cek suhu, pemakaian masker, cuci tangan dan penyanitasi tangan. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik," tuturnya.
Menurutnya, ujian sekolah secara tatap muka memberikan kesan psikologis bagi siswa yang akan meninggalkan bangku sekolah dasar dan melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP).
"Ujian sekolah tatap muka ini juga menjadi evaluasi bagi Dinas Pendidikan Jember yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka bagi siswa SD kelas 1-5 pada tahun ajaran baru nanti," katanya.
Sementara itu, Kepala SDN Kepatihan 2 Jember Sudarti mengatakan pihaknya membagi dua gelombang untuk 46 peserta yang mengikuti ujian sekolah guna mencegah terjadinya kerumunan saat masuk ujian.
"Ada 20 siswa yang masuk pada shif pertama pukul 08.00-10.00 WIB, kemudian ada 26 siswa yang masuk pada shif kedua pukul 09.00-11.00 WIB dengan menggunakan lima ruang kelas dengan masing-masing kelas maksimal berisi 10 siswa," katanya.
Menurutnya, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat saat peserta masuk ruangan, yakni dicek suhu badan, wajib menggunakan masker dan faceshield, mencuci tangan atau menggunakan penyanitasi tangan, dan satu ruangan berisi 10 peserta dengan jarak satu peserta dengan peserta lainnya sekitar 2 meter.
"Alhamdulillah semua peserta ujian sekolah masuk dan mengerjakan ujian dengan waktu yang sudah disediakan. Selama pandemi pembelajaran dilakukan daring dan beberapa kali ada uji coba ujian yang dilakukan secara tatap muka," ujarnya.
Salah satu siswa SDN Kepatihan 2 Jember Dafa Febriansyah mengaku senang bisa mengerjakan ujian sekolah secara tatap muka dan tidak ada kendala dalam mengerjakan soal-soal tersebut.
"Alhamdulillah saya bisa mengerjakan, meskipun sedikit grogi dan takut salah karena selama setahun melakukan pembelajaran secara daring," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021