Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mendorong kemandirian ekonomi warganya melalui kegiatan bazar yang menjual beraneka kebutuhan kebutuhan pokok dengan harga miring selama Bulan Ramadhan.

Armuji di Surabaya, Sabtu, mengatakan, pihaknya mengaku senang sudah ada geliat ekonomi di tengah-tengah warga Kota Surabaya pada saat meninjau bajar di sejumlah wilayah di Surabaya. Terakhir Armuji mengunjungi bazar di Ngagel Mulyo, Wonokromo, pada Jumat (23/4).

"Warga sudah mulai semangat berjualan. Sedangkan warga yang lain terbantukan dengan adanya bazar yang menjual sembako dengan harga miring," katanya.

Menurut dia, roda perekonomian warga tidak boleh berhenti meski pandemi COVID-19 belum berakhir. Meski demikian, Armuji tetap mengingatkan agar saat digelar bazar, baik penjual maupun pembeli tetap mematuhi protokol kesehatan.

Armuji mengatakan pentingnya semangat gotong royong dalam kondisi pandemi saat ini. Selain itu, ia juga mendorong warga untuk terus berwirausaha agar bisa berdikari secara ekonomi.

Bahkan, Armuji juga mengingatkan warga Surabaya apabila ada tetangganya yang berjualan agar dibeli baik itu produk makanan, jajanan, minuman, pakaian dan lainnya.

Selain penanggulangan pandemi, kata dia, yang dilakukan Pemkot Surabaya saat ini adalah pemulihan ekonomi, dengan cara terus mendukung upaya pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di kampung-kampung.

Bahkan dalam setiap pertemuan, Armuji selalu menyajikan produk UMKM sebagai bentuk perhatian terhadap UMKM di Surabaya. "Setiap kegiatan, menu sajian makanan semua dipesan dari UMKM Surabaya," ujarnya.

Sekretaris Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya sebelumnya menilai keberadaan Bazar Ramadhan mampu mendongkrak perekonomian warga Surabaya di tengah pandemi COVID-19.

Ia berharap keberadaan pasar Ramadhan di Surabaya untuk tahun ini boleh dibuka kembali menyusul Kota Surabaya saat ini memasuki zona kuning COVID-19. "Jadi sebenarnya tidak masalah ada pasar Ramadhan, selama patuh terhadap protokol kesehatan," ujarnya.

Menurut dia, di tengah kondisi ekonomi yang sedang turun, tidak ada salahnya memperbolehkan masyarakat berjualan karena Pasar Ramadan menjadi sektor bagi UMKM untuk meningkatkan perekonomian di Kota Surabaya.

"Penjual dan pembeli saling membutuhkan dengan hadirnya Pasar Ramadhan. Pada intinya saya sepakat saja, sepanjang protokol kesehatan diberlakukan," kata Mahfudz. (*)


 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021