Spesialis Gizi Klinik dari Siloam Hospitals Manado, dr. Diane Paparang Sp.GK., mengingatkan pengaturan porsi makan pada saat berpuasa agar kadar gula darah tetap terjaga.

"Pengaturan porsi makan tentunya sangat mempengaruhi perubahan gula darah dalam tubuh," ujarnya dalam keterangan pers diterima di Surabaya, Minggu malam.

Menurut dia, jenis makanan sehat ideal adalah makanan yang mengandung 45-65 persen karbohidrat, 10-20 persen protein, lemak 20-25 persen, serta vitamin dan mineral untuk sistem imun.

Dokter Diane mengingatkan bahwa menghindari makanan dan minuman manis yang mengandung gula merupakan hal penting dan harus dilakukan, termasuk membatasi konsumsi gula per hari dengan 50 gram atau sebanyak empat sendok makan sesuai jadwal.

"Jumlah asupan kalori yang disarankan saat sahur yaitu sekitar 40 persen dari total kebutuhan energi dan dianjurkan sahur menjelang imsak," ucap dia.

Pada saat berbuka puasa, kata dia, disarankan tidak Langsung memakan banyak makanan karena hanya akan membuat perut sebah.

Ia menjelaskan, makanan berat akan membebani kerja lambung yang sudah beristirahat selama puasa sehingga dianjurkan makan secara bertahap, mulai dari minum air putih, dan sedikit makanan manis sesuai sunah Rasulullah.

Tetapi, lanjut dr Diane, pada penderita diabetes sebaiknya dari manis buah atau susu khusus diabetes untuk memenuhi kebutuhan glukosa dan menormalkan gula darah yang menurun selama berpuasa

"Jumlah kalori yang dianjurkan sekitar 10 persen dari total kebutuhan energi tubuh kita," tuturnya.

Kemudian, setelah shalat magrib dilakukan makan utama yang disarankan tidak terlalu banyak karena dapat menyebabkan kalori berlebih dan mengakibatkan terjadinya obesitas.

"Jumlah kalori yang disarankan sekitar 40 persen dari total kebutuhan energi tubuh. Selingan makan setelah shalat tawarih bisa dilakukan dengan jumlah kalori 10 persen dari total kebutuhan energi," kata dia. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021