Sukadji (53), warga Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, merasakan manfaat yang sangat berarti kartu JKN-KIS dari BPJS Kesehatan ketika dirinya harus cuci darah karena sakit yang dideritanya.  

Sukadji mengatakan awalnya ia sakit kencing batu. Secara perlahan-lahan sakitnya itu bisa sembuh, namun kemudian ginjalnya yang bermasalah. Kreatinnya cukup tinggi. 

"Awalnya rasanya mau muntah tapi tidak ada yang bisa dikeluarkan. Akhirnya saya periksa dan ternyata divonis kreatin saya tinggi 12-13 mg/dL, padahal normalnya 1,17 mg/dL," kata Sukadji di Kediri, Jumat.

Ia dengan keluarganya terdaftar sebagai peserta JKN-KIS yang didaftarkan Pemerintah Kota Kediri. Dirinya sangat terbantu. Terlebih lagi, saat divonis sakit harus cuci darah, ia memutuskan tidak lagi bekerja sebagai kenek bus. Otomatis hal itu juga membuat ekonomi keluarga terimbas. 

Sukadji mengakui, beberapa bulan pascadivonis harus cuci darah sempat mengalami down. Dalam satu pekan, dirinya harus cuci darah hingga dua kali. Cuci darah itu dilakoninya sejak pertengahan 2019 hingga sekarang.

Ia tidak bisa membayangkan jika setiap kali cuci darah harus mengeluarkan biaya. Selain berhenti bekerja menjadi kenek bus, istrinya juga ibu rumah tangga. Pendapatan keluarga didapatkan dari usaha membuka toko bahan pokok sehari-hari. Terlebih lagi harus membiayai dua orang anaknya. 

Selama memanfaatkan kartu JKN-KIS, Sukadji mengatakan berjalan dengan lancar. Dirinya tidak dipersulit. Petugas medis baik di puskesmas maupun rumah sakit pun juga sudah akrab dengan dirinya, karena sering bertemu baik saat meminta rujukan ke puskesmas maupun saat cuci darah di rumah sakit. 

Kini, ia sudah lega, karena cuci darah yang dilakukannya juga sudah membawa dampak positif ke tubuh. Jika sebelumnya satu pekan harus dua kali, kini kondisi tubuhnya membaik sehingga cuci darah hanya sekali satu pekan. 

Dirinya juga selalu diingatkan dokter menjaga pola makan. Hal itu dipatuhinya dan kini tubuhnya juga menjadi bertambah baik.

Sukadji menambahkan dirinya tidak ingin sakit, namun ia tetap berusaha tabah dengan sakit yang dideritanya. Ia pun berharap warga lain yang sehat selalu diberi kesadaran untuk selalu menjaga kesehatannya. 

"Kartu JKN-KIS ini sangat penting. Kita tidak tahu kapan sakit, tapi suatu saat pasti membutuhkan," kata dia. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021