Bupati Jember Hendy Siswanto mengemukakan pembelajaran tatap muka untuk sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) atau sederajat di daerahnya akan dilaksanakan secara bertahap
Untuk memulai pembelajaran tatap muka, Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Wakil Bupati M. Balya Firjaun Barlaman meninjau simulasi pembelajaran tatap muka di dua sekolah yakni SDN Sumbersari 02 dan SMPN 7 Jember, Jawa Timur, Jumat.
"Keinginan saya seluruh sekolah di Jember bisa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, namun demikian perlu ikhtiar dan jangan semuanya sekaligus karena petugas COVID-19 juga terbatas," kata Bupati Hendy yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Jember.
Selain itu, lanjut Hendy, TNI/Polri yang mendampingi juga terbatas, sehingga penyelenggaraan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Jember akan dilaksanakan secara bertahap.
Adapun alur protokol kesehatan yang telah diaplikasikan di sekolah yang melakukan simulasi pembelajaran tatap muka tersebut adalah para siswa wajib mengenakan masker, lalu ketika memasuki kawasan sekolah harus mencuci tangan dulu dan siswa akan dicek suhu tubuhnya satu per satu.
Kemudian, terdapat petunjuk arah untuk setiap tahap pemeriksaan protokol kesehatan, juga untuk situasi darurat langsung menuju ruangan unit kesehatan siswa (UKS), apabila ditemukan siswa dengan suhu tubuh tinggi, serta kondisi darurat lainnya.
"Tentunya sudah ada petugas kesehatan yang disiagakan oleh sekolah di ruangan UKS tersebut dan saat pembelajaran tatap muka tidak ada jam istirahat," katanya.
Begitu pembelajaran tatap muka selesai, lanjut dia, siswa langsung pulang dan dijemput orang tua, sehingga siswa dilarang membawa kendaraan sendiri ke sekolah.
"Itu komitmen bersama pihak sekolah, pemkab, satgas, serta pihak orang tua harus dipatuhi dan tentunya protokol kesehatan harus ekstra ketat," ujarnya.
Hendy mengatakan syarat lainnya yang harus diterapkan untuk pembelajaran tatap muka adalah ruang kelas hanya diisi 50 persen siswa dari daya tampung kelas tersebut.
"Setelah kami melakukan peninjauan di dua sekolah, yakni SDN Sumbersari 02 dan SMPN 7 Jember, kedua sekolah itu dinilai sudah layak menerapkan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Untuk memulai pembelajaran tatap muka, Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Wakil Bupati M. Balya Firjaun Barlaman meninjau simulasi pembelajaran tatap muka di dua sekolah yakni SDN Sumbersari 02 dan SMPN 7 Jember, Jawa Timur, Jumat.
"Keinginan saya seluruh sekolah di Jember bisa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, namun demikian perlu ikhtiar dan jangan semuanya sekaligus karena petugas COVID-19 juga terbatas," kata Bupati Hendy yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Jember.
Selain itu, lanjut Hendy, TNI/Polri yang mendampingi juga terbatas, sehingga penyelenggaraan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Jember akan dilaksanakan secara bertahap.
Adapun alur protokol kesehatan yang telah diaplikasikan di sekolah yang melakukan simulasi pembelajaran tatap muka tersebut adalah para siswa wajib mengenakan masker, lalu ketika memasuki kawasan sekolah harus mencuci tangan dulu dan siswa akan dicek suhu tubuhnya satu per satu.
Kemudian, terdapat petunjuk arah untuk setiap tahap pemeriksaan protokol kesehatan, juga untuk situasi darurat langsung menuju ruangan unit kesehatan siswa (UKS), apabila ditemukan siswa dengan suhu tubuh tinggi, serta kondisi darurat lainnya.
"Tentunya sudah ada petugas kesehatan yang disiagakan oleh sekolah di ruangan UKS tersebut dan saat pembelajaran tatap muka tidak ada jam istirahat," katanya.
Begitu pembelajaran tatap muka selesai, lanjut dia, siswa langsung pulang dan dijemput orang tua, sehingga siswa dilarang membawa kendaraan sendiri ke sekolah.
"Itu komitmen bersama pihak sekolah, pemkab, satgas, serta pihak orang tua harus dipatuhi dan tentunya protokol kesehatan harus ekstra ketat," ujarnya.
Hendy mengatakan syarat lainnya yang harus diterapkan untuk pembelajaran tatap muka adalah ruang kelas hanya diisi 50 persen siswa dari daya tampung kelas tersebut.
"Setelah kami melakukan peninjauan di dua sekolah, yakni SDN Sumbersari 02 dan SMPN 7 Jember, kedua sekolah itu dinilai sudah layak menerapkan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021