Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi Program One Pesantren One Product (OPOP) yang kini telah menjelma menjadi basis kekuatan ekonomi pesantren mandiri di Jawa Timur dan meyakini program itu akan membantu program pemulihan ekonomi nasional.

"Namun tentu saja program itu memerlukan dukungan kekuatan finansial, salah satunya melalui perbankan syariah," ujar Ketua DPD La Nyalla dalam keterangan persnya di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Ia bersyukur Bank Jatim juga memberi kemudahan akses perbankan untuk program OPOP tersebut.

"Langkah inovasi ini patut diberikan apresiasi yang tinggi dan dukungan yang maksimal agar langkah konkret OPOP ini dapat segera diwujudkan," tegas Ketua DPD La Nyalla.

Senator Dapil Jawa Timur itu meminta kepada pondok-pondok pesantren untuk menjalankan Program OPOP ini dengan penuh amanah.

Ia optimistis apabila program OPOP dikembangkan dengan serius akan menjadi percontohan masyarakat berbasis pesantren.

"Ada banyak program yang bisa dikembangkan pada program tersebut. Dan ini saya menilai SDM di pondok-pondok pesantren cukup mumpuni untuk mengembangkan program tersebut," kata Ketua DPD La Nyalla .

Ia berharap ini menjadi pioner kemandirian pesantren yang ke depannya program ini dapat menjadi percontohan masyarakat berbasis pesantren.

Sebelumnya Bank Jatim berupaya mempermudah layanan transaksi keuangan, khususnya bagi masyarakat lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes).

Hal tersebut dituangkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja sama (PKS) dengan PT Teknologi Kartu Indonesia dan PT Sidogiri Pandu Utama dalam hal Aplikasi Digital Bisnis dan Layanan Virtual Account Bank Jatim pada aplikasi E-Maal.

OPOP merupakan suatu program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis Ponpes melalui pemberdayaan santri, pesantren dan masyarakat sekitar pesantren.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021