Pemerintah Kabupaten Situbondo dan PT Amartha serta Bank Jatim Cabang Situbondo berkolaborasi untuk pemberdayaan perempuan (emak-emak) di perdesaan dengan memberikan pinjaman modal usaha sebagai upaya meningkatkan pendapatan.

Penyaluran kredit dan pendanaan kepada emak-emak ini, model pembiayaannya secara tanggung renteng atau secara berkelompok dengan cicilan yang sudah ditentukan, dan bunganya juga kompetitif.

"Kami ingin pemberdayaan perempuan bisa terorganisir dengan baik. Oleh karena itu kehadiran PT Amartha dalam membantu pemberdayaan emak-emak  sekaligus permodalan dalam rangka meningkatkan pendapatan," ujar Bupati Situbondo, Karna Suswandi di Situbondo, Selasa (6/4).

Pada hari ini juga, lanjut dia, pemerintah daerah bersama Bank Jatim dan PT Amartha langsung melakukan pembahasan mengenai nota kesepakatan (MoU), dan dijadwalkan MoU akan ditandatangani bersama sebelum bulan Ramadhan 2021.

"Pada bulan Ramadhan, emak-emak di desa sudah mulai persiapan membentuk kelompok-kelompok, karena pinjaman permodalan ini harus berkelompok minimal 10 orang satu kelompok," kata Bung Karna, sapaan akrabnya.

Lalu, setelah terbentuk kelompok nantinya pihak PT Amartha akan hadir ke masing-masing kelompok untuk membantu dalam pengembangan usaha yang digeluti masing-masing kelompok.

"Bank Jatim sendiri menindaklanjuti dari permodalannya, jadi Bank Jatim MoU dengan PT Amartha. Jadi semuanya ada tujuh unsur, yakni Pemkab Situbondo (Dinas PPPA), PT Amartha, Bank Jatim, Dinas PMD, TP PKK, Fatayat NU dan Fajar Emak Sholehah," paparnya.

Sementara itu, Direktur Komersial PT Amartha Hadi Wenas mengatakan, hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut kerja sama PT Amartha dan Bank Jatim.

"PT Amartha fokusnya pendanaan segmen perempuan, misal di sini ada pengembangan usaha rengginang, ini bagus dikembangkan. Sementara di Situbondo ini kami buka cabang di empat kecamatan," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021