Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menyiapkan program Community Based Learning (CBL) bagi pondok pesantren di Jawa Timur yang bertujuan memfasilitasi santri atau alumni untuk melanjutkan studi-nya ke jenjang perguruan tinggi.

Ketua Humas dan Marketing (Humar) Unusa, M. Ghofirin M.Pd di Surabaya, Jumat mengatakan program CBL ini ditujukan untuk komunitas pondok pesantren di Jatim dan Indonesia pada umumnya.

"Bagi Unusa, pondok pesantren merupakan mitra strategis yang dapat menjalankan program CBL. Nantinya proses pembelajaran ini dilakukan secara blanded learning atau pembelajaran campuran dengan cara daring maupun luring," katanya.

Melalui program CBL ini, nantinya calon mahasiswa dari pondok pesantren tidak harus datang ke kampus Unusa yang ada di Jalan Jemursari No 57 Surabaya.

"Karena perkuliahan dilakukan secara daring maupun luring di pondok pesantren," ujar Ghofirin.

Meskipun begitu, perkulihan bisa juga dilakukan di kampus Unusa. Setidaknya mahasiswa dapat mengetahui kampusnya.

Pria yang juga sebagai dosen Akuntansi Unusa ini berharap, melalui program tersebut, Unusa bisa meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) di Jatim.

"Secara tidak langsung bisa memberikan sumbangsih nyata dalam peningkatan indek pembangunan manusia atau IPM di Jatim sehingga lulusan perguruan tinggi semakin banyak serta remaja-remaja yang berkompeten di bidangnya," ucapnya.

Sementara itu, Koordinator Marketing Unusa Afriandi Eka Darta menjelaskan program ini berlaku untuk program studi non-kesehatan serta kedokteran.

Beberapa program studi masuk dalam program CBL antara lain S1 Manajemen, S1 Akuntansi, S1 PG Sekolah Dasar, S1 PG PAUD, S1 Pendidikan Bahasa Inggris dan S1 Sistem Informasi.

"Persyaratan lulusan SMA/MA sederajat, berasal dari pondok pesantren dengan dibuktikan adanya kartu tanda anggota dari pesantren, raport atau ijazah terakhir, fotokopi KTP atau SIM," ucap Afri.

Salah satu pengurus Ponpes Sabilil Mokaromah Bondowoso, Tabrani mengapresiasi langkah Unusa yang membuat program CBL untuk pondok pesantren.

"Ini dapat meningkatkan mutu dan keahlian lulusan pondok pesantren dengan kuliah di Unusa melalui program CBL," katanya.

Tabrani mengaku banyak program beasiswa yang ada di Unusa, sehingga setelah ini dirinya akan menyampaikan ke yayasan.

"Program ini bagus, karena tidak semua pondok pesantren memiliki universitas atau perguruan tinggi, jadi program ini akan saya sampaikan ke pihak yayasan karena progran ini bagus dan baik," katanya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021