Dokter spesialis penyakit kandungan dan kebidanan, dr Aripin Syarifudin Sp.OG menjelaskan ketidakseimbangan hormon memicu dapat terjadinya haid tidak teratur. 

"Siklus menstruasi perempuan dipengaruhi oleh perubahan hormon yang melibatkan estrogen dan progesteron. Salah satu atau keduanya tidak seimbang maka memicu haid tak teratur," ujarnya dalam keterangan pers di Surabaya, Rabu malam.

Penyebabnya lainnya, kata diam juga beragam, semisal karena kelelahan, stres, obesitas, terlalu kurus, menyusui, diet berlebihan, hingga penggunaan pil KB yang tidak sesuai. 

Ia juga menjelaskan tentang Mioma Uteri atau disebut Mioma Rahim (Miom), yang salah satu penyebab adanya gangguan menstruasi adalah Mioma Uteri, yaitu merupakan tumor jinak yang terdapat pada dinding rahim. 

Meskipun jinak, kata dia, tumor pada dinding rahim dapat tumbuh besar hingga membuat pengidapnya mengalami rasa nyeri dan gangguan saat haid berlangsung.

Di sisi lain, dokter spesialis penyakit kandungan dan kebidanan Siloam Hospitals Silampari tersebut juga menekankan bahwa tidak semua kelainan menstruasi dikarenakan mioma rahim, bisa juga dikarenakan faktor indung telur (kista ovarium).

Sehingga, lanjut dia, penting untuk setahun sekali medical check up atau evaluasi ultrasonografi (USG) untuk deteksi dini kelainan di organ kewanitaan. 

"Gejala yang sering terjadi jika perempuan memiliki mioma dalam rahim, yakni perdarahan menstruasi lebih banyak dengan durasi lebih lama dibandingkan dengan haid normal," tutur dia. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021