Kotak vaksin buatan perusahaan asal Indonesia, Technoplast yang diberinama insulated vaccine carrier/IVC dinyatakan lulus uji oleh balai sertifikasi SUCOFINDO, setelah mampu stabil pada suhu ruangan antara 2 sampai 8 derajat celcius dalam rentang waktu 48 jam atau dua hari, meski suhu di luar ruangan mencapai 30 derajat celcius. 

Direktur Utama Technoplast, Ellies Kiswoto dalam keterangan persnya di Surabaya, Minggu bersyukur bahwa produknya mampu lulus uji, dan bisa bersaing dengan produk serupa asal India dan China.

Ia mengatakan, tantangan besar saat ini yang harus mendapatkan perhatian serius adalah masalah pendistribusian vaksin COVID-19 ke seluruh penjuru Tanah Air.

"Bagaimana memastikan kualitas vaksin tetap terjaga hingga proses penyuntikan dilakukan. Dan produk kami dilengkapi beragam teknologi pendingin terbaru," tuturnya.

Berdasarkan hasil uji, kotak vaksin produksi Technoplast memiliki kualitas di atas rata-rata produk sejenis asal India dan China, serta siap dijadikan sebagai perangkat pendukung utama pendistribusian vaksin COVID-19 ke seluruh masyarakat di Indonesia.

Kotak vaksin dengan kode IVC228TP ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat.

“Ini sangat penting, perangkat pendukung khususnya kotak vaksin, adalah faktor kunci disamping proses distribusi rantai dingin yang terintegrasi,” kata Ellies.

Ellies menjelaskan, inovasi dan riset terus dilakukan oleh Technoplast. Ini mengingat ragam kebutuhan setiap karakter produk vaksin. 

Sehingga IVC asal Indonesia ini mampu lebih unggul dibandingkan produk sejenis dari India dan China, yang hanya mampu menjamin vaksin terjaga pada suhu 2 sampai 8 derajat celcius selama 10 hingga 20 jam saja. Ini dengan kondisi temperatur suhu panas di luar IVC antara 25-28 derajat celcius. 

Teknologi unggulan IVC produksi Indonesia ini, selain terbuat dari material PolyPropylene, juga dilengkapi Double Silicon Insulating Seal yang sudah dipatenkan dengan bahan Material Silicon FDA Food Grade, memiliki 4-locking system yang sudah dipatenkan, agar isolasi suhu lebih lama, memiliki Slot untuk security seal yang sudah dipatenkan, serta dilengkapi Real-Time LED Thermometer dengan "overheating Alarm”.

Selain itu, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang juga mencapai 80 persen, daya angkut vaksin lebih banyak, IVC Technoplast ini juga disematkan teknologi geolocation IOT. 

IVC technoplast adalah perangkat cold chain distribution pertama di dunia yang dilengkapi oleh system IOT, yang merangkap sebagai tracking device dengan real time data. 

"Intinya, teknologi IOT kita bukan hanya mendeteksi suhu dan lokasi saja, tetapi mencakup ke informasi yang diperlukan untuk distribution. Seperti misalnya, dikirim dari produsen vaksin tanggal berapa, isi vaksin dalam box berapa lot, real time lokasi, track record suhu, nama kurir, identifikasi pesawat, nomor plat mobil. Setiap vaksin box ada QR code sendiri," kata Ellies.

Dengan kemampuan produksi mencapai puluhan ribu box per bulan dan menyasar pangsa pasar ekspor, Technoplast menjamin semua pemangku kepentingan terkait memungkinkan melakukan pemantauan real time, distribusi vaksin dengan hanya menggunakan aplikasi dari gawai pintar. (*)




 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021