Rois Sunandar Maming terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Jawa Timur periode 2021-2024 dalam musyawarah daerah yang berlangsung di Surabaya, Rabu, menggantikan Mufti Anam yang telah usai masa baktinya.

Dalam sambutannya, Rois Sunandar Maming menegaskan akan melakukan berbagai terobosan guna membantu peningkatan ekonomi Jatim di masa pandemi COVID-19. Sinergi dengan Pemprov Jatim akan terus dibangun dengan baik agar kiprah HIPMI Jatim semakin besar, khususnya dalam peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Seperti perintah Presiden, kita disuruh fokus ke UMKM. Saya juga akan gali berbagai potensi di daerah, nanti kita akan evaluasi dan akan kita kembangkan untuk teman-teman daerah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum HIPMI Jatim demisioner, Mufti Anam, menyatakan sangat optimistis di bawah kepemimpinan RSM (sebutan Rois Sunandar Maming), HIPMI Jatim akan menjadi semakin baik.

"Saya sangat yakin HIPMI ke depan di bawah kepemimpinannya akan menjadi lebih baik. Dan kepada teman-teman semua, jangan sia-siakan kesempatan berbakti selama tiga tahun karena tidak ada yang sangat hebat dalam berorganisasi. Organisasi HIPMI tidak akan membawa manfaat jika kita tidak aktif. Harapan saya, aktiflah karena dengan aktif kita bisa membangun jaringan," ujar Mufti.

Sementara itu, Musyawarah Daerah ke-XIV HIPMI Jatim yang dihadiri oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan dibuka Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga menjadi momen istimewa karena menjadi ajang berbagi tentang investasi.

Khofifah mengatakan Jatim harus berbangga karena di saat ekonomi terkontraksi akibat pandemi COVID-19, nilai investasi yang masuk justru naik cukup tinggi. Inilah yang menyebabkan besaran kontraksi ekonomi Jatim di 2020 masih cukup kecil dibanding provinsi lain, yaitu minus 2,39 persen.

"Perlu diketahui, beberapa provinsi di Jawa pertumbuhan investasinya negative agak dalam, tetapi Jatim tahun 2020 pertumbuhan investasinya justru naik sebesar 33,8 persen. Ini karena pejuang pengusaha, termasuk pengusaha muda yang begitu ulet dengan sinergitas sangat baik," ujar Khofifah. 

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, bahwa investasi yang masuk Indonesia pada 2020 jauh lebih tinggi dibanding sebelum pandemi COVID-19.

Pada tahun 2020, target awal investasi di Indonesia mencapai Rp817 triliun, sementara realisasinya tercapai Rp826 triliun.

"Ekonomi Indonesia pada kuartal IV tahun 2020 minus 2,19, sementara yang positif di Asia hanya China dan Vietnam. Tetapi, dibanding negara di Asia Tenggara lain, Indonesia masih lebih baik. PDB Indonesia nomor dua di antara negara G20, nomor satu China dan nomor dua Indonesia. Untuk itu, target pertumbuhan ekonomi nasional kedepan harus diangka 4,5 - 5,5 persen," ujar Bahlil.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan realisasi investasi di Jatim selama lima tahun terakhir cukup bagus. Pada tahun 2016 mencapai Rp72,9 triliun, tahun 2017 mencapai Rp66 triliun, 2018 mencapai Rp51,2 triliun, tahun 2019 sebesar Rp59,5 persen, dan pada 2020 mencapai Rp78,4 triliun. Artinya realisasi investasi di Jatim pada saat pandemi lebih tinggi dibanding sebelum pandemi. 

"Saya punya keyakinan ke depan, Jatim akan benar-benar semakin berkembang pesat, termasuk karena dukungan pengusaha-pengusaha muda di HIPMI Jatim," pungkasnya. (*)

Pewarta: Didik Kusbiantoro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021