Seorang penghuni kos ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Simo Jawar Gang 5A Surabaya, kata perwira kepolisian setempat.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Oki Ahadian Purwono mengungkap identitas korban bernama Demiri, usia 50 tahun, warga Kecamatan Burlanjeng, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
"Korban tinggal di sebuah rumah kos Jalan Simo Jawar Gang 5A Nomor 7. Sudah sekitar lima bulan dia tinggal di rumah kos itu bersama istri dan anaknya," katanya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Jenazah Demiri ditemukan warga sekitar pukul 12.00 WIB di pinggir jalan kampung Simo Jawar Gang 5A, tak jauh dari tempat tinggalnya.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara, di antaranya menemukan luka di bagian punggung, pundak dan perut korban.
"Kalau dilihat secara kasat mata, luka-luka di bagian perut dan punggung korban seperti bekas sabetan benda tajam. Setelah ini akan kami lanjutkan dengan proses autopsi," ujar AKBP Oki.
Alumnus Akademi Kepolisian tahun 2003 itu menyatakan masih mendalami penyelidikan, di antaranya berupaya mengidentifikasi pelaku.
"Mohon doanya. Mudah-mudahan ada hasil dan segera terungkap," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Oki Ahadian Purwono mengungkap identitas korban bernama Demiri, usia 50 tahun, warga Kecamatan Burlanjeng, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
"Korban tinggal di sebuah rumah kos Jalan Simo Jawar Gang 5A Nomor 7. Sudah sekitar lima bulan dia tinggal di rumah kos itu bersama istri dan anaknya," katanya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Jenazah Demiri ditemukan warga sekitar pukul 12.00 WIB di pinggir jalan kampung Simo Jawar Gang 5A, tak jauh dari tempat tinggalnya.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara, di antaranya menemukan luka di bagian punggung, pundak dan perut korban.
"Kalau dilihat secara kasat mata, luka-luka di bagian perut dan punggung korban seperti bekas sabetan benda tajam. Setelah ini akan kami lanjutkan dengan proses autopsi," ujar AKBP Oki.
Alumnus Akademi Kepolisian tahun 2003 itu menyatakan masih mendalami penyelidikan, di antaranya berupaya mengidentifikasi pelaku.
"Mohon doanya. Mudah-mudahan ada hasil dan segera terungkap," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021