Pertamina memastikan bisa mendapatkan pasokan elpiji dan Sulphur dari Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), setelah menandatangani Sales Confirmation Agreement Elpiji dan Sulphur.

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Hasto Wibowo, Rabu mengatakan, kerja sama ini memastikan keamanan pasokan elpiji secara nasional yang diproyeksikan terus meningkat setiap tahunnya. 

"Saat ini balance kebutuhan impor elpiji nasional mencapai 6 juta ton per tahun, harapannya dengan kerja sama ini Pertamina dapat memperluas sumber pasokan dan menjaga kestabilan pasokan," ujar Hasto, dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya.

Hasto mengatakan, perjanjian ini dimungkinkan diperpanjang setiap tahunnya, dengan tetap dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum perjanjian berakhir. 

"Kerja sama ini merupakan salah satu strategi pengadaan bundling produk elpiji dan Petrokimia yang dibeli langsung dari produser. Diharapkan kerja sama ini dapat menciptakan peluang kolaborasi jangka panjang untuk produk elpiji dan petrokimia dengan tentunya tetap memperhatikan perkembangan dari bisnis petrokimia serta mengacu kebijakan bauran energi nasional sebagaimana tercantum dalam RUEN," kata Hasto. 

Senior President International Relations ADNOC, Salem Raheb Al Meheiri menyambut baik kerja sama strategis dengan Pertamina. 

"Sebagai salah satu produsen elpiji, minyak mentah dan Petrokimia terbesar di dunia, ADNOC menjamin akan memasok produk dengan handal ke Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, kebutuhan elpiji nasional di tahun 2022 diperkirakan mencapai 8.30 juta ton, meningkat menjadi 9.12 juta ton di tahun 2023, dan 10.01 juta ton pada tahun 2024. (*)




 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021