Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, membentuk panitia pemilihan wakil bupati yang saat ini posisinya masih kosong setelah Wabup Raja'e meninggal dunia pada 31 Desember 2020 akibat penyakit komplikasi yang dideritanya.

"Total jumlah panitia pemilihan wabup sebanyak 19 orang, perwakilan dari semua fraksi yang ada di DPRD Pamekasan," kata Ketua DPRD Pamekasan Fathor Rohman di Pamekasan, Senin.

Ia menjelaskan di DPRD Pamekasan terdapat tujuh fraksi dan masing-masing fraksi diminta untuk mengirim dua orang perwakilan sebagai panitia pemilihan wabup.

"Kecuali PPP yang diminta untuk mengirim tiga orang perwakilan, karena jumlah legislator dari PPP ini memang terbanyak di DPRD Pamekasan," kata Fathor.

Dengan demikian, total jumlah panitia pemilihan wabup Pamekasan dari unsur fraksi sebanyak 15 orang, ditambah empat dari unsur pimpinan, yakni satu orang ketua dan tiga orang wakil ketua.

Saat ini, sambung Fathor Rohman, panitia pemilihan wabup sedang menyusun tata tertib pemilihan dan diharapkan bisa segera selesai demi untuk keberlangsungan tata kelola pemerintahan di Pamekasan.

Sebagian politisi sempat memprotes jumlah anggota dalam kepanitiaan pemilihan wabup Pamekasan itu, karena dinilai terlalu banyak dan memboroskan anggaran.

Salah satunya disampaikan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Pamekasan Kartolo.

Namun, Fathor Rohman berpendapat bahwa protes itu seharusnya disampaikan sebelum pembentukan melalui wakil dari Partai Amanat Nasional (PAN) di DPRD Pamekasan, bukan setelah pembentukan panitia dilakukan.

Wakil Bupati Pamekasan Raja'e meninggal dunia akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Ia meninggal dalam perawatan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya setelah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021