Ketua Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo Usman mendorong Komunitas Seni Budaya BrangWetan dapat memberikan kontribusi positif untuk ikut serta membangun Sidoarjo, khususnya di sektor budaya secara luas sebagaimana ruang lingkupnya.
"Ternyata Komunitas BrangWetan tidak hanya berurusan dengan kesenian karena program-programnya ternyata bisa lintas sektoral yang meliputi aspek budaya, pariwisata, kepemudaan, pendidikan dan tentunya kesenian juga," katanya, melalui siaran pers yang diterima wartawan di Surabaya, Sabtu.
Usman menerima tim dari Komunitas BrangWetan dalam audiensi di Gedung DPRD Kabupaten Sidoarjo pada Kamis (4/3) lalu.
Dalam audiensi itu, BrangWetan diwakili oleh Henri Nurcahyo (Ketua), Sugeng Achyari (Sekretaris), Mahmud Yunus (Bendahara), M. Masrullah (Divisi Pendidikan), Abdul Ghofur (Divisi Monev), Layli Ramadani (Divisi Keuangan), Frida Erli Andini (Sekretariat), dan Selamet Budiono (Divisi Pendampingan).
Ketua BrangWetan Henri Nurcahyo memaparkan meski secara formal BrangWetan baru berdiri akhir tahun 2017, namun telah menjalankan sejumlah program kebudayaan.
Antara lain menggelar Webinar Budaya Panji yang tlah berlangsung sebanyak delapan kali sejak 2020. Selain itu rutin menggelar sinau bahasa Jawa dan kegiatan Padhang Bulan di Kampung Seni setiap bulan.
Juga aktif menerbitkan buku-buku budaya, serta menggelar Program Cinta Budaya dan Tanah Air, yang merupakan pelatihan berkelanjutan untuk menumbuhsuburkan dan memperkuat kesadaran berbangsa dan bernegara di 10 sekolah wilayah Kabupaten Sidoarjo sepanjang tahun lalu.
Usman menyampaikan terima kasih karena tanpa bantuan dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo ternyata BrangWetan sudah bisa berbuat banyak.
Menurutnya sudah sepantasnya BrangWetan juga mendapatkan bantuan dana dari Pemkab agar program-programnya ke depan bisa lebih besar lagi.
"Kalau tanpa bantuan dari pemkab saja sudah bisa berbuat seperti itu, apalagi kalau ada bantuan," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Ternyata Komunitas BrangWetan tidak hanya berurusan dengan kesenian karena program-programnya ternyata bisa lintas sektoral yang meliputi aspek budaya, pariwisata, kepemudaan, pendidikan dan tentunya kesenian juga," katanya, melalui siaran pers yang diterima wartawan di Surabaya, Sabtu.
Usman menerima tim dari Komunitas BrangWetan dalam audiensi di Gedung DPRD Kabupaten Sidoarjo pada Kamis (4/3) lalu.
Dalam audiensi itu, BrangWetan diwakili oleh Henri Nurcahyo (Ketua), Sugeng Achyari (Sekretaris), Mahmud Yunus (Bendahara), M. Masrullah (Divisi Pendidikan), Abdul Ghofur (Divisi Monev), Layli Ramadani (Divisi Keuangan), Frida Erli Andini (Sekretariat), dan Selamet Budiono (Divisi Pendampingan).
Ketua BrangWetan Henri Nurcahyo memaparkan meski secara formal BrangWetan baru berdiri akhir tahun 2017, namun telah menjalankan sejumlah program kebudayaan.
Antara lain menggelar Webinar Budaya Panji yang tlah berlangsung sebanyak delapan kali sejak 2020. Selain itu rutin menggelar sinau bahasa Jawa dan kegiatan Padhang Bulan di Kampung Seni setiap bulan.
Juga aktif menerbitkan buku-buku budaya, serta menggelar Program Cinta Budaya dan Tanah Air, yang merupakan pelatihan berkelanjutan untuk menumbuhsuburkan dan memperkuat kesadaran berbangsa dan bernegara di 10 sekolah wilayah Kabupaten Sidoarjo sepanjang tahun lalu.
Usman menyampaikan terima kasih karena tanpa bantuan dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo ternyata BrangWetan sudah bisa berbuat banyak.
Menurutnya sudah sepantasnya BrangWetan juga mendapatkan bantuan dana dari Pemkab agar program-programnya ke depan bisa lebih besar lagi.
"Kalau tanpa bantuan dari pemkab saja sudah bisa berbuat seperti itu, apalagi kalau ada bantuan," ucapnya.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021