Komunitas esport atau olahraga elektronik Kill The LAst Surabaya sukses mempertemukan ratusan gamers professional dari empat kota di Jatim, yakni Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Malang dalam turnamen bertajuk LAga LAgi.
Antusiasme peminat gamers sangat tinggi hingga turnamen digelar dalam dua waktu berbeda selama bulan Februari 2021 lalu.
Sammy, salah satu pentolan Kill The LAst Surabaya, mengatakan setidaknya ada 40 tim yang bertarung dalam game PUBG. Dari jumlah itu, kemudian diambil 16 tim untuk bertarung dalam babak selanjutnya memperebutkan hadiah jutaan rupiah.
Sebanyak 16 tim yang berhasil lolos adalah Limax Newborn, Aries Grylord, Exhapire Legend, Ripers Mix, Rascal Team, Loss Esport, SES Alfaink, SMT Red Line, Siapa Esport, Asli Suroboyo, Golden Fire PY, Exhapire Daci, Wolf The Ring, Monochrome, Pota Pota, dan Limax Ryukage.
“Setelah berjibaku dengan berbagai pertarungan dan adu strategi, akhirnya keluar sebagai juara adalah Siapa Esport, diikuti SEA Alfaink di posisi kedua dan Exhapire Daci di peringkat ketiga," kata Sammy dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Pada turnamen esport yang berlangsung di M-Radio Caffe Surabaya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat ini juga digelar kontes foto, musik, dan cosplay.
Dalam ajang kali ini, lanjut Sammy, komunitas Kill The LAst juga mulai melebarkan sayapnya dengan menggandeng Cleo Esport Championship, MyRepublic, JaLAn Keluar, dan LensA Community Surabaya sehingga turnamen LAga LAgi ini makin banjir peminat.
"Kill The LAst Surabaya juga mulai rutin gelar tour ke beberapa tim esport di Surabaya dan sekitarnya. Dari kunjungan itu, kami diskusi dan berupaya memberikan solusi setiap persoalan tim esport. Rata-rata masalahnya soal kas, akhirnya kami berikan jalan keluar seperti apa mengelola tim yang professional itu,” ujarnya.
Kegiatan tur ke beberapa klub ini mulai rutin dilaksanakan sejak tahun 2020 hingga saat ini. Ke depannya, pihaknya optimistis bisa menjaring bakat-bakat terbaik esport di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
"Dari komunitas esport ini juga bisa melahirkan bibit pemain profesional yang bisa mewakili Surabaya dan Jawa Timur untuk kompetisi yang lebih besar,” tambah Koordinator Kill The LAst Surabaya Affan Haris Shofwanadi.
Komunitas Kill The LAst kini juga jadi barometer gamers Surabaya dan sekitarnya untuk turnamen esport di Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Antusiasme peminat gamers sangat tinggi hingga turnamen digelar dalam dua waktu berbeda selama bulan Februari 2021 lalu.
Sammy, salah satu pentolan Kill The LAst Surabaya, mengatakan setidaknya ada 40 tim yang bertarung dalam game PUBG. Dari jumlah itu, kemudian diambil 16 tim untuk bertarung dalam babak selanjutnya memperebutkan hadiah jutaan rupiah.
Sebanyak 16 tim yang berhasil lolos adalah Limax Newborn, Aries Grylord, Exhapire Legend, Ripers Mix, Rascal Team, Loss Esport, SES Alfaink, SMT Red Line, Siapa Esport, Asli Suroboyo, Golden Fire PY, Exhapire Daci, Wolf The Ring, Monochrome, Pota Pota, dan Limax Ryukage.
“Setelah berjibaku dengan berbagai pertarungan dan adu strategi, akhirnya keluar sebagai juara adalah Siapa Esport, diikuti SEA Alfaink di posisi kedua dan Exhapire Daci di peringkat ketiga," kata Sammy dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Pada turnamen esport yang berlangsung di M-Radio Caffe Surabaya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat ini juga digelar kontes foto, musik, dan cosplay.
Dalam ajang kali ini, lanjut Sammy, komunitas Kill The LAst juga mulai melebarkan sayapnya dengan menggandeng Cleo Esport Championship, MyRepublic, JaLAn Keluar, dan LensA Community Surabaya sehingga turnamen LAga LAgi ini makin banjir peminat.
"Kill The LAst Surabaya juga mulai rutin gelar tour ke beberapa tim esport di Surabaya dan sekitarnya. Dari kunjungan itu, kami diskusi dan berupaya memberikan solusi setiap persoalan tim esport. Rata-rata masalahnya soal kas, akhirnya kami berikan jalan keluar seperti apa mengelola tim yang professional itu,” ujarnya.
Kegiatan tur ke beberapa klub ini mulai rutin dilaksanakan sejak tahun 2020 hingga saat ini. Ke depannya, pihaknya optimistis bisa menjaring bakat-bakat terbaik esport di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
"Dari komunitas esport ini juga bisa melahirkan bibit pemain profesional yang bisa mewakili Surabaya dan Jawa Timur untuk kompetisi yang lebih besar,” tambah Koordinator Kill The LAst Surabaya Affan Haris Shofwanadi.
Komunitas Kill The LAst kini juga jadi barometer gamers Surabaya dan sekitarnya untuk turnamen esport di Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021