Mobil Kamis Membaca (KaCa) Universitas Muhammadiyah Malang bekerja sama dengan Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) melakukan trauma healing atau pemulihan trauma sekaligus menghibur anak-anak yang berada di pengungsian akibat longsor di Kabupaten Nganjuk belum lama ini.

Penanggung jawab pengungsian dampak longsor di Desa Selopuro, Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Eko S mengatakan kehadiran Mobil KaCa ini selain memberikan edukasi, juga menghibur anak-anak yang berada di kamp.

"Kegiatan dimulai dengan mengajak anak-anak untuk melakukan beberapa permainan seperti estafet holahoop, moving bola, dan bermain kata," kata Eko dalam rilis yang diterima di Malang, Rabu.

Setelah itu, anak-anak disuguhkan dengan film-film kartun Islami. Selesai menonton anak-anak dibebaskan untuk membaca buku yang tersedia di Mobil KaCa dan bagi anak-anak yang belum bisa membaca mereka berkumpul untuk mendengarkan dongeng.

"Biasanya anak-anak bermain sendiri. Jarang ada kegiatan bermain bersama, membaca buku, dan menonton film seperti ini. Karena itu, saya sangat berterima kasih kepada UMM dan mobil KaCa karena telah menghibur dan mengedukasi anak-anak di pengungsian ini," ujar Eko S, warga sekitar lokasi bencana.

Berbagai kegiatan yang dirancang untuk anak-anak kali ini merupakan upaya untuk mengurangi rasa cemas dan khawatir yang dialami mereka setelah bencana banjir dan tanah longsor terjadi.

Anggota Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Nganjuk Sitta Ardilillahi Ulfa berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti untuk anak-anak, mengingat masa pengungsian masih akan lama. Harapannya ada program lanjutan untuk remaja dan dewasa.

"Saat ini, acara yang terlaksana sudah sangat bagus. Diharapkan nanti akan ada program lanjutan. Program pemulihan trauma juga, tapi untuk remaja dan dewasa," katanya.

Koordinator Lapangan Mobil KaCa UMM, Nurul Hamidah menyampaikan bahwa ia sempat terkejut dan senang dengan antusiasme anak-anak dalam mengikuti kegiatan Mobil KaCa ini.

“Anak-anak terlihat senang ketika kami memutar film kartun. Saat sesi baca buku, anak-anak langsung menyerbu dan memilih buku-buku yang mereka sukai, bahkan beberapa orang dewasa juga ikut membaca buku,” ujar Mida.

Semua kegiatan ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. “Para relawan diharuskan memiliki surat tes usap Antigen. Selain itu, juga wajib mengenakan masker dan mencuci tangan selama berkunjung di kamp pengungsian," ujarnya.*
 

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021