Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kepada Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali supaya menjaga kondusivitas dunia usaha yang ada di kabupaten setempat.

"Saya mendapatkan laporan dari Pak Hudiyono saat menjadi penjabat bupati yang mengatakan jika ada ada sekian perusahaan yang relokasi di wilayah Jatim dan juga sebagian ke Jawa Tengah," katanya usai pelaksanaan serah terima jabatan Bupati dan Wabup Sidoarjo di Kantor DPRD Kabupaten Sidoarjo, Senin.

Ia mengatakan tugas dari bupati dan wakil bupati yang baru sertijab ini untuk melakukan komunikasi dengan pengusaha jangan sampai ada pemutusan hubungan kerja.

"Ayo dikomunikasikan dan datang ke pengusaha supaya jangan ada PHK. Karena tugas bupati dan wakil bupati untuk menjalin komunkasi dengan pengusaha mengingat sektor industrialisasi menyumbang PDRB sebanyak 31 persen dan terbanyak berada di Sidoarjo," katanya.

Ia mengatakan, saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini tentunya akan sangat terasa di Sidoarjo. Oleh karena itu, Khofifah menyampaikan ada kepercayaan yang tinggi terhadap Sidoarjo terutama untuk pemilik modal asing atau juga dalam negeri supaya berinvestasi di Sidoarjo.

"Harus ada formulasi supaya pengusaha tetap berbisnis di Sidoarjo dan juga pekerja buruh tetap mendapatkan upah yang layak," katanya.

Menanggapi hal itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan pihaknya akan mempermudah proses perizinan kepada pengusaha supaya tetap bertahan di Sidoarjo.

"Selain itu, Sidoarjo dekat dengan episentrum yakni Kota Surabaya dan juga Bandara Internasional Juanda yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya," katanya.

Ia mengatakan, akan melakukan pendekatan komunikatif dengan dunia usaha dalam forum informal kekeluargaan.

"Selain itu, program perkuat UMKM penting Sidoarjo didorong lebih maju lagi karena kalau ngomong masalah investasi sudah lewat," ujarnya.

Sementara itu, Ketua SPSI Jawa Timur Ahmad Fauzi mengatakan, pihaknya juga berharap supaya tidak ada relokasi usaha keluar Jawa Timur.

"Masih ada jalan lain di antaranya relokasi ke wilayah Nganjuk, Magetan atau Pacitan karena nilai UMK tidak setinggi di ring satu," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021