Kenaikan harga cabai rawit memicu laju inflasi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Februari 2021 yakni sebesar 0,12 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 105,88 persen.

"Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah cabai rawit, daging ayam ras, bayam, cabai merah, dan sawi hijau," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Arif Joko Sutedjo dalam konferensi pers secara daring di Kantor BPS setempat, Senin.

Menurutnya komoditas cabai rawit menyumbang inflasi terbesar pada laju inflasi bulan Februari di Kabupaten Jember karena kenaikan harga yang cukup signifikan di pasaran.

Harga cabai rawit di beberapa pasar tradisional di Jember masih tinggi yakni berkisar Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram pada Februari 2021. Bahkan harga komoditas bahan baku sambal itu memasuki awal Maret 2021 terus meningkat menjadi Rp85.000 per kilogram.

"Cabai rawit memberikan sumbangan inflasi 0,1059 persen; kemudian komoditas daging ayam ras memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0645 persen," tuturnya.

Sedangkan komoditas yang menghambat laju inflasi yakni bawang merah, emas perhiasan, tomat, pisang, dan kacang panjang karena mengalami penurunan harga selama Februari 2021.

Dari sebelas kelompok pengeluaran, lanjut dia, empat kelompok pengeluaran mengalami inflasi, tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan empat kelompok pengeluaran stabil.

"Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,51 persen, dan kelompok yang mengalami inflasi terendah adalah kelompok transportasi sebesar 0,02 persen," katanya.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi terbesar adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,77 persen, dan kelompok yang mengalami deflasi terendah adalah kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen.

Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, tercatat tujuh kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi. Tujuh kota yang mengalami inflasi, tertinggi terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,29 persen; diikuti oleh Kabupaten Jember sebesar 0,12 persen; Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,09 persen; Kota Madiun sebesar 0,08 persen; Kota Kediri sebesar 0,07 persen;

Kemudian Kota Probolinggo sebesar 0,05 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,02 persen, sedangkan kota yang mengalami deflasi adalah Kota Malang sebesar 0,01 persen, sedangkan Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,32 persen.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021