Tiga kepala daerah terpilih bertemu satu meja membahas integrasi sejumlah program pembangunan di kawasan Surabaya Raya, Jawa Timur, yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik.
"Kami berbicara menyamakan frekuensi, sambil saling bercanda, casual meeting-lah. Ini penting, karena sesungguhnya Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik saling berhubungan, relasinya sangat dekat, terutama mobilitas warganya yang saling terkoneksi. Semoga pertemuan ini membawa barokah," kata Wali Kota Surabaya terpilih Eri Cahyadi di Surabaya, Senin.
Menurut Eri, pihaknya bertemu satu meja dengan Bupati Sidoarjo terpilih Ahmad Muhdlor Ali dan Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani untuk membangun kesepahaman di salah satu hotel di Surabaya, Minggu (21/2). Rencananya tiga kepala daerah ini akan dilantik pada 26 Februari 2020.
"Gotong royong skala Jatim, nasional, dan bahkan global adalah komitmen kami untuk membawa masing-masing daerah semakin maju," kata Eri.
Eri menjelaskan terdapat lima hal yang dibahas dan disepakati dalam pertemuan selama 120 menit dengan protokol kesehatan tersebut, yakni integrasi penanganan pandemi COVID-19, manajemen transportasi terpadu, manajemen sungai terpadu, pengembangan manajemen pengetahuan untuk meningkatkan kualitas inovasi antar-daerah, dan infrastruktur jalan.
"Misalnya, terkait penanganan pandemi, berbagai kebijakan tiga daerah ini harus sinergis. Saling support. Selain aspek pencegahan, untuk tracing semestinnya bisa saling dukung jika memang pasiennya punya mobilitas di antara daerah-daerah ini," kata Eri.
Bupati Sidoarjo terpilih Ahmad Muhdlor Ali mengatakan keterpaduan program antardaerah sangat penting. Ia mencontohkan terkait manajemen transportasi terpadu, telah dibahas beberapa skema. Tentunya hal itu akan konsultasikan ke Pemprov Jatim dan pemerintah pusat.
Muhdlor menambahkan ketiga daerah juga sepakat membangun sistem knowledge management atau manajemen pengetahuan yang memungkinkan adanya replikasi inovasi antardaerah.
Dengan manajemen pengetahuan, ide dan gagasan inovatif antardaerah saling bisa diakses, sehingga mendorong kolaborasi dalam melahirkan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, ketiga daerah juga akan intens membahas program bersama yang bisa berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi rakyat di masing-masing daerah, misalnya dengan membuat program bersama untuk UMKM, tenaga kerja, industri, dan sebagainya.
Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani juga mencontohkan pentingnya integrasi program terkait manajemen penanganan banjir. Misalnya, soal banjir Kali Lamong yang merupakan problem klasik di kabupaten tersebut.
Menurutnya, penanganan banjir Kali Lamong harus terintegrasi secara kelembagaan, karena secara kewilayahann, memanng pengaturan sungai dan sistem pengendali banjir Kali Lamong tersebar di Gresik, Mojokerto, dan Surabaya.
Selain itu, Yani mengatakan integrasi pembangunan infrastruktur jalan juga mutlak dilakukan. Ia mencontohkan Pemkot Surabaya yang sedang merapungkan Jalan Lingkar Luar Barat yang bakal terhubung dengan tol Surabaya-Gresik dan Teluk Lamong, hingga ke kawasan Menganti, Gresik.
Demikian pula perlunya jalan baru Surabaya-Gresik, termasuk membikin jembatan yang membuka akses anyar antardaerah tersebut.
"Jika nanti semuanya terpadu, saya yakin poros Surabaya Raya bakal semakin tertata, modern, hijau, dan berkelanjutan," ujar Yani.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kami berbicara menyamakan frekuensi, sambil saling bercanda, casual meeting-lah. Ini penting, karena sesungguhnya Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik saling berhubungan, relasinya sangat dekat, terutama mobilitas warganya yang saling terkoneksi. Semoga pertemuan ini membawa barokah," kata Wali Kota Surabaya terpilih Eri Cahyadi di Surabaya, Senin.
Menurut Eri, pihaknya bertemu satu meja dengan Bupati Sidoarjo terpilih Ahmad Muhdlor Ali dan Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani untuk membangun kesepahaman di salah satu hotel di Surabaya, Minggu (21/2). Rencananya tiga kepala daerah ini akan dilantik pada 26 Februari 2020.
"Gotong royong skala Jatim, nasional, dan bahkan global adalah komitmen kami untuk membawa masing-masing daerah semakin maju," kata Eri.
Eri menjelaskan terdapat lima hal yang dibahas dan disepakati dalam pertemuan selama 120 menit dengan protokol kesehatan tersebut, yakni integrasi penanganan pandemi COVID-19, manajemen transportasi terpadu, manajemen sungai terpadu, pengembangan manajemen pengetahuan untuk meningkatkan kualitas inovasi antar-daerah, dan infrastruktur jalan.
"Misalnya, terkait penanganan pandemi, berbagai kebijakan tiga daerah ini harus sinergis. Saling support. Selain aspek pencegahan, untuk tracing semestinnya bisa saling dukung jika memang pasiennya punya mobilitas di antara daerah-daerah ini," kata Eri.
Bupati Sidoarjo terpilih Ahmad Muhdlor Ali mengatakan keterpaduan program antardaerah sangat penting. Ia mencontohkan terkait manajemen transportasi terpadu, telah dibahas beberapa skema. Tentunya hal itu akan konsultasikan ke Pemprov Jatim dan pemerintah pusat.
Muhdlor menambahkan ketiga daerah juga sepakat membangun sistem knowledge management atau manajemen pengetahuan yang memungkinkan adanya replikasi inovasi antardaerah.
Dengan manajemen pengetahuan, ide dan gagasan inovatif antardaerah saling bisa diakses, sehingga mendorong kolaborasi dalam melahirkan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, ketiga daerah juga akan intens membahas program bersama yang bisa berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi rakyat di masing-masing daerah, misalnya dengan membuat program bersama untuk UMKM, tenaga kerja, industri, dan sebagainya.
Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani juga mencontohkan pentingnya integrasi program terkait manajemen penanganan banjir. Misalnya, soal banjir Kali Lamong yang merupakan problem klasik di kabupaten tersebut.
Menurutnya, penanganan banjir Kali Lamong harus terintegrasi secara kelembagaan, karena secara kewilayahann, memanng pengaturan sungai dan sistem pengendali banjir Kali Lamong tersebar di Gresik, Mojokerto, dan Surabaya.
Selain itu, Yani mengatakan integrasi pembangunan infrastruktur jalan juga mutlak dilakukan. Ia mencontohkan Pemkot Surabaya yang sedang merapungkan Jalan Lingkar Luar Barat yang bakal terhubung dengan tol Surabaya-Gresik dan Teluk Lamong, hingga ke kawasan Menganti, Gresik.
Demikian pula perlunya jalan baru Surabaya-Gresik, termasuk membikin jembatan yang membuka akses anyar antardaerah tersebut.
"Jika nanti semuanya terpadu, saya yakin poros Surabaya Raya bakal semakin tertata, modern, hijau, dan berkelanjutan," ujar Yani.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021