Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Jawa Timur memastikan jurnalis siap divaksin sebagai salah satu upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19.

"Sekarang kami (jurnalis) sudah siap divaksin," ujar Ketua PWI Jatim Ainur Rohim ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu.

Pak Air, sapaan akrabnya, mengaku sudah berkoordinasi dengan PWI di seluruh kabupaten/kota di Jatim untuk segera menindaklanjuti dengan pemerintah atau dinas kesehatan masing-masing daerah.

Selain itu, pihaknya juga menegaskan sudah berkoordinasi dengan Tim Satgas Penanganan dan Pengendalian COVID-19 Jatim, termasuk Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa beserta Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Heru Tjahjono.

"Jurnalis menjadi salah satu profesi yang berisiko tinggi terpapar COVID-19 karena bertemu dengan banyak orang. Adanya vaksin tentu sebagai cara agar kami dapat menjalankan tugas lebih baik, terutama di lapangan," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana sebelumnya telah memastikan jurnalis masuk menjadi penerima vaksin tahap kedua karena merupakan pemberi layanan publik.

"Pemberian vaksin tahap kedua bersama polisi, TNI, guru, pengemudi ojek daring dan kelompok lain pemberi layanan publik," katanya.

Saat ini, kata dia, pihaknya sedang proses pendataan jurnalis dan akan dilakukan vaksinasi pada pekan ketiga Februari 2021.

"Pendataan kami lakukan melalui organisasi profesi wartawan. Sehingga kami akan mendapatkan data valid jurnalis yang siap diberikan vaksin," kata mantan Direktur Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya tersebut.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah mengingatkan bahwa jurnalis atau wartawan merupakan prioritas penerima vaksin tahap kedua karena tugasnya yang berisiko tinggi.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga telah meminta dinas terkait seperti Dispendukcapil sampai dengan lini bawah seperti Camat, Kepala Desa, Babinsa dan Babinkamtibmas untuk membantu proses pendataan dan identifikasi dalam pelaksanaan vaksinasi tahap kedua atau setelah tenaga kesehatan.

"Terutama terkait dengan identitas penerima vaksin dan waktu pelaksanaannya," tutur Khofifah. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021