Personel TNI dan Polri yang terdiri Babinsa serta Babinkamtibnas diterjunkan guna membantu RT/RW melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Jawa Timur.

"Keterkaitan dari unsur TNI dan Polri ini untuk membantu Satgas COVID-19 di tingkat RT/RW di desa, dalam hal tracer," kata Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto saat memimpin apel gelar pasukan bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono di Makodam setempat, Surabaya, Rabu.

Pangdam menjelaskan tugas tracer adalah memberikan informasi kepada masyarakat terkait bahaya COVID-19 dan membantu kepala desa, ketua RT-RW terkait tata cara merawat pasien COVID-19 yang sesuai dengan ketentuan.

"Selanjutnya mereka akan mengamankan dan mencari informasi orang-orang yang kontak dengan orang yang positif COVID-19 Jangan sampai mereka masuk kampung dan tidak ketahuan," ujar Mayjen Suharyanto.

Para tracer nantinya juga akan memberikan asistensi dan memberikan masukan kepada pihak desa atau kelurahan untuk melakukan pendataan terhadap warga baru.

Mayjen Suharyanto mengungkapkan selama pelaksanaan PPKM di Jatim terjadi angka penurunan kasus COVID-19.

Pada empat pekan lalu, angka positif COVID-19 di wilayah setempat berkisar 800 sampai 1.000 kasus.

Sementara beberapa hari terakhir angka COVID-19 berkisar antara 400 sampai 500. Bahkan di bulan Februari, lanjut Mayjen Suharyanto, kasus COVID-19 baru terus menurun.

"Hal ini membuktikan PPKM efektif untuk menurunkan angka terinfeksi baru ataupun yang meninggal. Sehingga kebijakan pusat ini dilanjutkan PPKM Mikro di tingkat desa, kelurahan dan tingkat RT maupun RW," ucapnya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021