Krecek rebung yang berasal dari pohon bambu memiliki tekstur seperti daging dan sering dijumpai di daerah pelosok di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Menu makanan berbahan dasar bambu muda yang tebal itu sejak lama telah menjadi menu andalan masyarakat di Dusun Krajan, Desa Pasrujambe.

"Untuk menciptakan rasa yang khas dari krecek rebung perlu melalui pengolahan yang cukup panjang dan untuk mendapatkan tekstur yang empuk, bahan krecek rebung sengaja dipilih menggunakan bambu muda jenis jajang dan petung," kata Lukman, salah satu pembuat krecek rebung di Desa/Kecamatan Pasrujambe.

Proses pengolahan sebelum dimasak, bahan baku terlebih dulu direbus hingga lunak dengan membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam dan selanjutnya dipotong beberapa bagian kecil lalu ditusuk seperti sate. 

Setelah itu, barulah proses pengasapan menggunakan cara tradisional, rebung ditaruh di atas tungku dan waktu yang dibutuhkan dalam proses pengasapan sekitar 1-2 bulan, sampai warnanya terlihat hitam pekat.

"Prosesnya memang lama dan rebung yang sudah ditusuk digantung diatas tungku selama satu hingga dua bulan, lebih lama juga lebih enak pengasapannya dilakukan secara tradisional," katanya.

Untuk memasaknya juga butuh proses yang cukup panjang yakni krecek rebung terlebih dahulu direndam selama satu hari, kemudian direbus dengan air mendidih selama 2-3 jam hingga bertekstur lunak dan proses memasak selanjutnya bisa dengan bumbu sesuai selera.

Ia mengatakan biasanya masyarakat sekitar menyajikan krecek rebung dengan santan yang diolah seperti bumbu opor dan sebagai pelengkap, krecek rebung dihidangkan bersama dengan lontong, sambal petis, bubuk kedelai, dan telur goreng.

"Rasanya sangat nikmat dan mungkin beda dengan krecek rebung yang ditemui di daerah lain karena adanya pengasapan dari rebung yang menjadi kekhasan di Desa Pasrujambe," ujarnya.

Krecek rebung di Lumajang memiliki rasa yang berbeda karena sangat khas dan tidak ditemukan di daerah lain karena proses pengolahannya menggunakan pengasapan tradisional, bukan dijemur seperti rebung yang ada di daerah lainnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021