Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memutuskan untuk membuat outlet di beberapa titik wilayah guna mengatasi genangan air atau banjir yang terjadi di kota ini terutama saat hujan deras.

"Untuk menanggulangi banjir pertama nantinya kami buat outlet di beberapa titik di Kota Kediri. Tujuannya untuk mempercepat air-air yang mengantre," kata Wali Kota Kediri  Abdullah Abu Bakar  di Kediri, Jumat.

Ia mengungkapkan, saat ini di timur Sungai Brantas Kota Kediri, outlet dari drainase sebanyak lima outlet dan outlet dari sungai sebanyak empat.

Pihaknya juga sudah mengadakan rapat dengan berbagai instansi terkait termasuk jajaran Pemkot Kediri, Perwakilan Perusahaan Umum Jasa Tirta 1, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (UPT PSDA WS) Brantas dan instansi lainnya.

Selain menyepakati soal akan membuat outlet tambahan, juga membahas terkait dengan Kali kedak dan Kali Ngampel agar bisa mengalirkan air dengan lancar.

"Kami itu juga ada kendala besar yang sudah menahun yaitu banjir di timur rel kereta api Jalan Hasanudin dan Jalan Patimura. Rel kereta api ini yang membuat Kediri sering banjir. Karena jembatan-jembatan aliran sungai itu kecil-kecil semua. Jadi jembatannya harus diperbesar. Untuk itu BBWS bisa memberikan rekomendasi dan harus support," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.

Mas Abu juga menginstruksikan BPBD Kota Kediri selalu memantau kondisi outlet-outlet di Sungai Brantas menggunakan perahu yang dimiliki. Dinas PUPR Kota Kediri juga diminta melanjutkan proses normalisasi sungai dan drainase di kota ini, yang sudah berjalan sebelumnya.

Perum Jasa Tirta 1 juga mencatat debit aliran air Sungai Brantas hingga 750 hingga 800 meter kubik per detik, pada Jumat (5/2). Pada Januari 2021, debitnya sempat mencapai 1.200 milimeter kubik per detik. Namun karena curah hujan lebih banyak di hilir Sungai Brantas, pada bulan tersebut Kota Kediri belum merasakan dampaknya. Saat ini curah hujan di hulu juga tinggi otomatis berdampak ke Kota Kediri.

Wali Kota juga mengajak seluruh ahli perairan ini untuk saling bersinergi dengan Pemerintah Kota Kediri untuk menangani genangan air yang tinggi di Kota Kediri terutama saat hujan deras.

Mas Abu juga berharap dengan adanya rapat koordinasi ini dapat menjadi solusi dan dapat mengurangi risiko seperti banjir.

"Saya berharap kita punya pemikiran yang sama, karena Kota Kediri ini selain diuntungkan dengan adanya Sungai Brantas tapi juga ada efeknya. Karena kita itu berada di daerah cekungan jadi kita harus punya sungai-sungai yang lancar alirannya. Dan nanti kita mengecek kondisi di lapangan untuk mengurai semua permasalahan ini," kata Wali Kota Kediri.

Dalam rapat itu, hadir pula Asisten Administrasi Umum Pemkot Kediri Chevy Ning Suyudi, Kepala DLHKP Kota Kediri Didik Catur, Kepala Dinas Perkim Kota Kediri Hadi Wahjono, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Kediri Lia Parmanti, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Kediri Herwin Zakiyah, Kepala Pelaksana BPBD Indun Munawaroh, Perwakilan Perusahaan Umum Jasa Tirta 1, Perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, dan Perwakilan UPT PSDA WS Brantas. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021