Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) Jawa Timur mengajak masyarakat merenungi bahaya merokok sehingga terhindar dari penyakit, terutama kanker paru-paru.

"Kanker paru-paru ini paling sering ditemui di masyarakat dan pemicunya dalah perilaku merokok," ujar Ketua WITT Jatim Arie Soeripan di Surabaya, Kamis.

Berdasarkan catatannya, kanker paru-paru menduduki posisi pertama kasus baru pada jenis penyakit kanker yang persentasenya 11,6 persen atau 2,1 juta dalam setahun.

Di Indonesia, penyakit ini menempati urutan ke delapan Asia Tenggara, dan kasusnya meningkat 10,85 persen dalam lima tahun terakhir.

"Dan pemicu terbesarnya adalah asap rokok," ucap perempuan yang juga ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Jatim tersebut.

Menurut dia, momentum peringatan Hari Kanker se-Dunia pada 4 Februari, menjadi pengingat terhadap manusia terhadap bahaya kanker, sekaligus bentuk dukungan bagi para pasien kanker di Indonesia, khususnya Jatim.

Perilaku merokok, kata dia, sudah merebak di masyarakat dan tidak sedikit perokok tidak memikikirkan dampak perilaku tersebut.

"Padahal, selain menyebabkan kanker, asap rokok memicu penyakit kronis lainnya, seperti asma, jantung, gangguan reprorduksi bagi wanita, kelahiran prematur pada bayi, katarak, serta beragam jenis kanker lainnya," katanya.

Terlebih, lanjut dia, saat pandemi COVID-19 maka kewaspadaan terhadap kanker juga harus diperhatikan.

"Kanker merupakan satu dari sekian komorbid yang membahayakan bagi pasien COVID-19," tuturnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021