Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat capaian vaksinasi COVID-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan telah mencapai 68,3 persen atau 3.854 orang dari jumlah keseluruhan tenaga kesehatan 5.679 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, dr. Widji Lestariono mengatakan, selama empat hari terakhir telah melakukan penyuntikan vaksin kepada total 3.854 tenaga kesehatan di 60 fasilitas kesehatan penyelenggara layanan vaksinasi COVID-19.

"Kami sudah melakukan vaksinasi di semua fasilitas kesehatan layanan vaksinasi  se-kabupaten. Sampai 31 Januari kemarin, kami sudah melaporkan ke Pemprov Jatim bahwa vaksinasi sudah mencapai 68,3 persen dari sasaran yang tercatat di database kami sebesar 5.679 nakes," katanya, di Banyuwangi, Selasa.

Menurut ia, pihaknya akan terus mengoptimalkan cakupan vaksinasi bagi tenaga kesehatan selama dua hari ke depan. "Sisanya yang 1.825 orang nakes yang belum divaksin kami target tuntaskan dalam dua hari ini," tuturnya.

Rio (sapaan akrabnya) menyebutkan, tercatat ada 956 orang tenaga kesehatan tidak bisa disuntik vaksin, karena tunda dan gagal. Alasan tunda, apabila ada alasan kesehatan seperti tensi darah tinggi saat akan di vaksin, sedangkan gagal vaksin karena ada alasan klinis seperti sudah pernah terpapar COVID-19 atau memiliki alergi terhadap obat.

"Untuk yang mengalami tunda vaksin, apabila pada program penyuntikan tahap dua sudah tidak lagi mengalami gejala klinis, misalnya tensi darah sudah normal, maka bisa dilakukan vaksinasi sesudahnya," tuturnya.

Katanya, vaksinasi tahap kedua akan dilaksanakan 11 hari ke depan, dan saat ini, sebanyak 5.880 dosis vaksin yang didistribusikan tahap kedua telah tersimpan di ruang penyimpanan Dinas Kesehatan setempat.

"Distribusi vaksin tahap kedua selain untuk penyuntikkan tahap kedua juga untuk mengakomodir nakes yang belum mendapatkan suntikan di tahap pertama. Sesuai jadwal, bagi mereka yang telah mendapatkan vaksinasi tahap pertama akan kembali disuntik vaksin di tahap kedua yang intervalnya 14 hari sejak penyuntikan pertama," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021