Mantan perdana menteri Malaysia yang juga pendiri Partai Perjuang, Mahathir Mohamad, menyatakan salah seorang dari keluarganya terjangkit pandemik COVID-19.

"Baru-baru ini seorang dari keluarga saya dijangkiti COVID-19. Dia tidak dapat dimasukkan ke rumah sakit karena tidak parah. Sebaliknya dia diarahkan karantina di rumahnya," katanya melalui blog, Jumat.

Tetapi saat di rumah, ujar Mahathir, keadaannya menjadi parah sehingga tidak dapat bernapas maka dia pun dimasukkan ke rumah sakit.

"Masalahnya saat dia berada di rumah, penyakitnya menular kepada anggota di rumah. Saya percaya ia tidak dapat masuk rumah sakit lebih karena jumlah yang terjangkit terlalu banyak. Tiap hari 4.000 tertular," katanya.

Namun demikian jika dia berada di rumah, ujar dia, anggota keluarga akan tertular sehingga lebih banyak yang terjangkit padahal sepatutnya mereka dimasukkan ke dalam karantina terpisah dari keluarga.

"Jika setelah sekian lama pasien mungkin sembuh atau perlu dirawat dalam rumah sakit. Setelah didapati tidak ada penularan maka bolehlah kembali ke rumah," katanya.

Sudah tentu, ujar Mahathir, tempat karantina hendaklah sesuai.

"Dari gambar yang diperoleh, tempat tidur-tempat tidur terlalu dekat dan apabila ada lawatan pejabat, pasien akan berkumpul. Ini akan menyebabkan penularan merebak," katanya.

Sesungguhnya, ujar Mahathir, ada banyak cara dan tindakan yang bisa mengurangi jumlah penularan.

"Diharap dokter-dokter pakar dapat berbincang dengan pegawai pemerintah. Pengabdian Dirjen Kesehatan amat dihargai. Tetapi wabah ini agak terlalu besar untuk ditangani oleh seorang saja," katanya. (*)

Pewarta: Agus Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021