Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus melakukan upaya antisipasi terjadinya bencana alam banjir pada musim hujan tahun ini, salah satunya dengan pengerukan sungai secara rutin.

"Kita semua harus waspada, berjaga-jaga atas potensi banjir, mengingat sudah memasuki musim hujan, khususnya di Banyuwangi wilayah barat. Berdasarkan data ke depan akan ada peningkatan curah hujan yang berpotensi menyebabkan banjir," ujar Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo di Banyuwangi, Selasa.

Sejumlah upaya telah dipersiapkan oleh Pemkab Banyuwangi untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Tidak hanya melakukan pengerukan sungai secara rutin, bahkan pintu air Dam dijaga selama 24 jam.

Pihaknya telah menetapkan siaga 1 untuk seluruh koordinator sumber daya air (korsda) se-Banyuwangi. Komunikasi antar koordinator terus diintensifkan, agar saat cuaca buruk atau hujan deras dapat disampaikan langsung ke hilir sebelum air datang.

"Bahkan khusus dam besar, seperti Dam Garit, Dam Gembleng, Dam Karangdoro dijaga 24 jam untuk antisipasi," ucapnya.

Selain itu, pihaknya telah melakukan normalisasi sungai dan Dam besar sejak akhir tahun lalu hingga saat ini, tercatat lima Dam besar dan 20 Dam sedang/kecil telah dilakukan pengerukan.

"Sungai yang rawan banjir seperti muara Kali Lo sudah kita normalisasi pula, termasuk Dam Garit Alasmalang yang beberapa tahun lalu sempat terjadi banjir," kata Guntur.

Guntur mengimbau mengimbau kepada warga masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumahnya untuk mencegah banjir.

"Namun demikian kesadaran masyarakat untuk tetap waspada menjaga kebersihan, jangan buang sampah sembarangan dan lain-lain tetap kami laksanakan dengan baik," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021