Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengerahkan sebanyak tujuh unit pompa untuk menangani banjir yang terjadi di Jalan Raya Porong.
 
Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono, Senin, mengatakan tujuh pompa tersebut sudah mulai digunakan untuk menguras banjir.
 
"Hingga hari ini, ada tujuh pompa yang sudah berjalan. Diperkirakan dua hari sudah surut," ucap Hudiyono.

Ia mengemukakan, selain mengerahkan tujuh unit pompa pihaknya juga akan mendatangkan dua unit pompa lagi yang akan ditempatkan di lokasi itu.
 
"Jika Sungai Ketapang nantinya bisa terkondisikan dengan baik, maka dalam waktu dekat kondisi air akan cepat menyusut. Namun jika intensitas air masih meninggi, maka jalan satu-satunya harus ditarik ke kolam penampungan," ujarnya.
 
Ia mengatakan, saat ini debit air di Sungai Ketapang yang dapat kiriman air dari Brantas masih sangat tinggi atau tiga kali lipat dibandingkan hari biasa mengingat curah hujan masih tinggi di wilayah Jawa timur khususnya Sidoarjo.
 
"Jika dalam dua hari ini tidak terjadi hujan lebat, Insya Allah air sudah surut. Mulai kemarin malam kami sudah optimalkan penyedotan dengan pompa," ujarnya.
 
Menurutnya, kapasitas pompa yang sudah tersedia dengan kemampuan untuk menyedot air dengan kapasitas 150 meter kubik per detik.
 
"Kami perkirakan besok banjir di jalan raya porong yang berbatasan dengan tanggul lumpur sudah surut," katanya.
 
Sebelumnya, pada hari ini Jalan Raya Porong terpaksa harus dilakukan penutupan dua arah menyusul terjadinya banjir setinggi satu meter di wilayah itu.
 
Banjir yang terjadi di Jalan Raya Porong itu terjadi setiap kali musim hujan datang. Hal itu diperparah dengan penurunan tanah yang terjadi akibat semburan lumpur Lapindo.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021