Sejumlah pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Gresik, Jawa Timur batal divaksin pada program vaksinasi hari pertama di wilayah itu, karena kelelahan dan belum layak diberi vaksin.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Syaifuddin Ghozali di Gresik, Jumat, mengatakan batalnya sejumlah pejabat untuk divaksin tersebut setelah melewati skrining.

"Kami tadi sudah melihat skrining yang dilakukan untuk mengetahui siapa yang bisa mengikuti dan siapa yang belum bisa divaksin. Skrining dilakukan dengan sangat cermat," kata Ghozali.



Ia mengatakan sepuluh orang yang mendapat vaksinasi awal memang dilakukan skrining sehari sebelumnya, seperti tensi, pengambilan sampel darah, hingga pertanyaan seputar apakah memiliki penyakit bawaan atau tidak.

Hasilnya, sejumlah pejabat seperti Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, Dandim Letkol (Inf) Taufik Ismail dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Gresik Dr Umar Nur Rachman, Sp.PD batal melakukan vaksin awal.

"Tetapi, mungkin 3-4 hari akan ada vaksinasi lagi, seperti Kapolres dan Dandim ditambah influencer Gresik akan kita libatkan dalam vaksinasi lanjutan tersebut," kata Ghozali yang juga juru bicara Satgas COVID-19 Gresik.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak yang datang menyaksikan pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Gresik yang diselenggarakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina bersyukur, karena berjalan lancar.

Emil, kepada wartawan mengatakan skrining ketat memang wajib dilakukan petugas kesehatan yang melakukan vaksinasi (vaksinator) sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan, supaya vaksinasi tepat sasaran sesuai dengan ketentuan.



"Semoga ini bisa menjadi awal yang baik bagi Gresik untuk melakukan vaksinasi. Saya diinfo total ada 7.800 nakes (tenaga kesehatan), alokasi saat ini 5.920 dan sudah dikirim 3.000 (dosis vaksin)," kata Emil. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021