Pemerintah Kota Malang memberikan penjelasan mengenai tingginya angka kematian pasien konfirmasi COVID-19 di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, yang saat ini tercatat sebanyak 409 orang dilaporkan meninggal dunia.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan saat ini angka kematian pasien akibat terpapar virus corona tersebut mencapai 6,9 persen, yang salah satunya disebabkan kondisi pasien sudah memasuki masa kritis, pada saat dirujuk ke rumah sakit penanganan COVID-19.
"Kenapa tingkat kematian kita tinggi, karena rata-rata pasien masuk ke rumah sakit ini posisinya dengan saturasi oksigen sudah di bawah 90 hingga 80 persen. Sehingga langsung membutuhkan ventilator," kata Sutiaji, di Kota Malang, Senin.
Sutiaji meminta kepada seluruh warga Kota Malang ketika mengalami gangguan kesehatan diharapkan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar penyakit yang diderita bisa terdeteksi dan segera mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Menurut Sutiaji, warga Kota Malang yang memiliki penyakit penyerta dan tidak mendaftar pada Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di bawah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan akan sulit dipantau oleh Pemkot Malang.
"Ini sulit dideteksi (masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan). Maka hal ini menjadi perhatian kita semua. Mereka yang ada di Prolanis justru tingkat kematiannya rendah karena berada dalam pantauan," kata Sutiaji.
Selain itu, pada 11-25 Januari 2021, mulai diterapkan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai daerah, yang diharapkan mampu menekan penyebaran COVID-19, termasuk menurunkan tingkat kematian termasuk di Kota Malang.
Dengan adanya pembatasan tersebut, masyarakat akan terus diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat beraktivitas di luar rumah, termasuk tidak melakukan kegiatan yang memiliki risiko tinggi untuk terpapar COVID-19.
"Bagaimana menekan itu (tingkat kematian) tentu kesadaran masyarakat yang harus dikuatkan," Kata Sutiaji.
Untuk kasus COVID-19 di Kota Malang, secara keseluruhan ada sebanyak 4.286 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 3.532 orang dilaporkan telah sembuh, 409 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021