Survei yang dilakukan kantor berita Jepang Kyodo pada Minggu menunjukkan sekira 80 persen warga Jepang ingin Olimpiade Tokyo tahun ini dibatalkan atau ditunda menyusul kekhawatiran terhadap lonjakan kasus COVID-19 di negara itu.
Angka itu merupakan lonjakan dari hasil survei serupa sebanyak 60 persen yang dilakukan Kyodo pada 6 Desember.
Kyodo, seperti dikutip AFP, mengatakan survei tersebut melibatkan 1.041 partisipan dari seluruh penjuru Jepang yang dipilih secara acak dan diwawancarai lewat telepon.
Sebanyak 35,3 persen orang yang disurvei menginginkan Olimpiade dibatalkan dan 44,8 persen ingin pesta olahraga sedunia itu ditunda.
Olimpiade Tokyo seharusnya digelar tahun lalu namun karena pandemi diundur dan dijadwal ulang ke 23 Juli hingga 8 Agustus tahun ini.
Panitia Tokyo 2020 bersikeras Olimpiade tetap berlangsung meski status darurat dikeluarkan untuk area Tokyo pekan ini.
Perdana Menteri Yoshihide Suga menyatakan status darurat di wilayah Tokyo pada Kamis dan bisa memperpanjang status tersebut ke area lain di saat Jepang kewalahan menanggulangi peningkatan kasus COVID-19.
Suga belakangan mendapat kecaman karena kekecewaan terhadap upayanya menangani pandemi dan tingkat dukungan publik telah menurun sejak dia menjabat pada September.
Suga pekan ini juga mengatakan Jepang berkomitmen untuk menggelar Olimpiade secara aman.
Akan tetapi pejabat senior Komite Olimpiade Internasional Dick Pound kepada BBC mengatakan dia tidak yakin Olimpiade bisa dilangsungkan karena menurut dia masalah utamanya adalah peningkatan kasus COVID-19.
Suara publik terhadap Olimpiade di Jepang juga cenderung kurang optimistis dalam beberapa bulan terakhir.
Dua survei yang dilakukan pada Juli menunjukkan mayoritas partisipan menganggap Olimpiade harus ditunda lagi atau dibatalkan, sedangkan survei yang dirilis pada Desember oleh lembaga penyiaran nasional NHK mendapati hanya 27 persen responden mendukung penyelenggaraan Olimpiade pada 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Angka itu merupakan lonjakan dari hasil survei serupa sebanyak 60 persen yang dilakukan Kyodo pada 6 Desember.
Kyodo, seperti dikutip AFP, mengatakan survei tersebut melibatkan 1.041 partisipan dari seluruh penjuru Jepang yang dipilih secara acak dan diwawancarai lewat telepon.
Sebanyak 35,3 persen orang yang disurvei menginginkan Olimpiade dibatalkan dan 44,8 persen ingin pesta olahraga sedunia itu ditunda.
Olimpiade Tokyo seharusnya digelar tahun lalu namun karena pandemi diundur dan dijadwal ulang ke 23 Juli hingga 8 Agustus tahun ini.
Panitia Tokyo 2020 bersikeras Olimpiade tetap berlangsung meski status darurat dikeluarkan untuk area Tokyo pekan ini.
Perdana Menteri Yoshihide Suga menyatakan status darurat di wilayah Tokyo pada Kamis dan bisa memperpanjang status tersebut ke area lain di saat Jepang kewalahan menanggulangi peningkatan kasus COVID-19.
Suga belakangan mendapat kecaman karena kekecewaan terhadap upayanya menangani pandemi dan tingkat dukungan publik telah menurun sejak dia menjabat pada September.
Suga pekan ini juga mengatakan Jepang berkomitmen untuk menggelar Olimpiade secara aman.
Akan tetapi pejabat senior Komite Olimpiade Internasional Dick Pound kepada BBC mengatakan dia tidak yakin Olimpiade bisa dilangsungkan karena menurut dia masalah utamanya adalah peningkatan kasus COVID-19.
Suara publik terhadap Olimpiade di Jepang juga cenderung kurang optimistis dalam beberapa bulan terakhir.
Dua survei yang dilakukan pada Juli menunjukkan mayoritas partisipan menganggap Olimpiade harus ditunda lagi atau dibatalkan, sedangkan survei yang dirilis pada Desember oleh lembaga penyiaran nasional NHK mendapati hanya 27 persen responden mendukung penyelenggaraan Olimpiade pada 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021