Juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tidak bermain-main dengan surat keterangan palsu mengenai hasil rapid test antigen COVID-19.
"Dampak pemalsuan bisa menimbulkan korban jiwa, apabila orang yang positif, namun menggunakan surat keterangan palsu, kemudian menulari orang lain yang rentan. Jangan pernah bermain-main dengan ini," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis.
Wiku mengatakan pada masa pandemi sudah sepatutnya masyarakat menghindari pemalsuan surat keterangan rapid test antigen. Aturan prasyarat perjalanan disusun untuk mencegah penularan di masyarakat.
"Dari segi hukum pidana, tindakan menyediakan surat keterangan dokter palsu dapat dijatuhi sanksi sesuai KUHP pasal 267 ayat 1 dan pasal 268 ayat 1 dan 2, yaitu pidana penjara empat tahun," ujar dia.
Wiku meminta masyarakat menghindari praktik pemalsuan surat keterangan COVID-19 seperti itu dan melaporkan kepada pihak berwenang apabila mengetahui ada praktik serupa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Dampak pemalsuan bisa menimbulkan korban jiwa, apabila orang yang positif, namun menggunakan surat keterangan palsu, kemudian menulari orang lain yang rentan. Jangan pernah bermain-main dengan ini," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis.
Wiku mengatakan pada masa pandemi sudah sepatutnya masyarakat menghindari pemalsuan surat keterangan rapid test antigen. Aturan prasyarat perjalanan disusun untuk mencegah penularan di masyarakat.
"Dari segi hukum pidana, tindakan menyediakan surat keterangan dokter palsu dapat dijatuhi sanksi sesuai KUHP pasal 267 ayat 1 dan pasal 268 ayat 1 dan 2, yaitu pidana penjara empat tahun," ujar dia.
Wiku meminta masyarakat menghindari praktik pemalsuan surat keterangan COVID-19 seperti itu dan melaporkan kepada pihak berwenang apabila mengetahui ada praktik serupa.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020