Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Probolinggo, Jawa Timur, Setiorini Sayekti mengatakan stok pangan dipastikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kota setempat hingga Tahun Baru 2021.
"Tim Satgas Pangan Kota Probolinggo sudah melakukan inspeksi mendadak untuk menindaklanjuti surat edaran Gubernur Jawa Timur tentang persiapan menjelang hari besar keagamaan, Natal dan Tahun Baru," katanya di Kota Probolinggo, Kamis.
Tim gabungan sejumlah OPD, BPS dan kepolisian melakukan inspeksi mendadak untuk memantau stok dan harga bahan pokok di Pasar Baru, Pasar Kronong dan Pasar Ketapang Kota Probolinggo.
Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Satgas Pangan untuk memastikan bagaimana pasokan dan kualitas dari pangan yang diperjualbelikan di pasar-pasar tradisional.
"Ketersediaan dan kualitas pangan yang diperjualbelikan di Kota Probolinggo dinyatakan aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena stok pangan mencukupi dan kualitasnya juga baik," tuturnya.
Ia menjelaskan harga telur dan daging ayam cenderung mengalami kenaikan disebabkan harga bibit dan pakan ayam yang tinggi.
"Sehingga di konsumen harganya pun ikut tinggi. Untuk holtikultura harganya mulai stabil. Dulu diawal bulan Desember 2020 sempat ada kekurangan produksi terkait masa panen, sekarang sedang masa panen jadi pasokannya lebih baik atau aman," katanya.
Setiorini mengatakan eskalasi (kenaikan) harga mungkin akan terjadi sampai tahun baru dan biasanya setelah tahun baru menurun berdasarkan tahun-tahun sebelumnya.
Ia mengatakan masyarakat harus pintar mengelola pola konsumsi pangan di rumah, salah satunya dengan diversifikasi atau aneka ragam dengan sumber protein yang lain.
Berdasarkan data di Pasar Baru Kota Probolinggo tercatat harga beras berkisar Rp10.000 hingga Rp12.000 per kilogram, gula pasir Rp12.500 per kilogram, daging sapi Rp110.000 per kilogram, telur ayam Rp26.000 per kilogram, dan minyak goreng curah Rp13.500 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Tim Satgas Pangan Kota Probolinggo sudah melakukan inspeksi mendadak untuk menindaklanjuti surat edaran Gubernur Jawa Timur tentang persiapan menjelang hari besar keagamaan, Natal dan Tahun Baru," katanya di Kota Probolinggo, Kamis.
Tim gabungan sejumlah OPD, BPS dan kepolisian melakukan inspeksi mendadak untuk memantau stok dan harga bahan pokok di Pasar Baru, Pasar Kronong dan Pasar Ketapang Kota Probolinggo.
Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Satgas Pangan untuk memastikan bagaimana pasokan dan kualitas dari pangan yang diperjualbelikan di pasar-pasar tradisional.
"Ketersediaan dan kualitas pangan yang diperjualbelikan di Kota Probolinggo dinyatakan aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena stok pangan mencukupi dan kualitasnya juga baik," tuturnya.
Ia menjelaskan harga telur dan daging ayam cenderung mengalami kenaikan disebabkan harga bibit dan pakan ayam yang tinggi.
"Sehingga di konsumen harganya pun ikut tinggi. Untuk holtikultura harganya mulai stabil. Dulu diawal bulan Desember 2020 sempat ada kekurangan produksi terkait masa panen, sekarang sedang masa panen jadi pasokannya lebih baik atau aman," katanya.
Setiorini mengatakan eskalasi (kenaikan) harga mungkin akan terjadi sampai tahun baru dan biasanya setelah tahun baru menurun berdasarkan tahun-tahun sebelumnya.
Ia mengatakan masyarakat harus pintar mengelola pola konsumsi pangan di rumah, salah satunya dengan diversifikasi atau aneka ragam dengan sumber protein yang lain.
Berdasarkan data di Pasar Baru Kota Probolinggo tercatat harga beras berkisar Rp10.000 hingga Rp12.000 per kilogram, gula pasir Rp12.500 per kilogram, daging sapi Rp110.000 per kilogram, telur ayam Rp26.000 per kilogram, dan minyak goreng curah Rp13.500 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020