Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku tidak pernah terpikir akan diangkat menjadi menteri.

"Pertama, terus terang saya cukup kaget meskipun sudah banyak yang membicarakan. Akan tetapi, terus terang saya tidak pernah berpikir atau membayangkan menjadi menteri," kata Risma di beranda Istana Merdeka, Jakarta, usai pengumuman enam calon menteri baru oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Ini program Risma setelah dipercaya jadi Mensos

Tri Rismaharini didapuk menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Peter Batubara yang kini menjadi tersangka KPK dalam perkara dugaan penerimaan suap terkait bantuan sosial (bansos) untuk wilayah Jabodetabek 2020.

"Ini merupakan kepercayaan Bapak Presiden dan Bapak Wapres, dan ini untuk saya mengabdi kepada negara. Saya matur nuwun atas kepercayaan dari Bapak Presiden dan Bapak Wapres serta tentunya seluruh bangsa Indonesia," ucap Risma.

Baca juga: Tri Rismaharini dari Wali Kota Surabaya menuju Mensos

Risma mengatakan ingin melakukan program pemberdayaan yang akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Perindustrian.

"Kami akan memberdayakan. Kalau suaminya sudah bekerja, kondisi (keluarganya) masih butuh bantuan, kami akan melibatkan mesin yang kedua, yaitu kaum ibu," ungkap Wisma.

Baca juga: Jabat Mensos, Risma hadapi banyak tantangan dan PR

Ia juga mengaku ingin membentuk koperasi-koperasi di tingkat kecamatan dan kelurahan.

"Setiap daerah itu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Namun, kita punya pengalaman bahwa koperasi itu sangat membantu," kata Risma.

Risma memandang perlu program agar keluarga miskin dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran.

"Itu yang dilakukan, jadi misalnya mengurangi pengeluaran, kami berikan program-program pertanian yang bisa dilakukan dengan cara sederhana sehingga tentunya bekerja sama dengan Kementerian Pertanian agar bisa dikurangi untuk pengeluaran," kata Risma.

Ia berharap program-program tersebut dapat mempercepat pengurangan kemiskinan, terutama untuk warga yang membutuhkan, seperti penyandang disabilitas dan masalah sosial secara komprehensif dan terintegrasi.

"Meskipun untuk melakukannya tidak bisa sendiri, kami harus bekerja sama dengan kementerian yang lain," ungkap Risma.

Program terakhir adalah untuk anak-anak telantar. "Kita ingin semua anak semua mendapatkan hak untuk mendapatkan akses pendidikan, hak untuk kesehatannya karena itu kami juga akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mengelola kesehatan penyandang permasalahan sosial, itu yang harus kita tangani secara bersama-sama," kata Risma.

Risma rencananya akan dilantik bersama dengan lima figur baru lain sebagai menteri Kabinet Indonesia Maju pada hari Rabu, 23 Desember 2020.

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020