Mahasiswa semester satu Fakultas Industri Kreatif (FIK) Universitas Surabaya merancang gaun bertema Natal yang menyerupai pohon Natal, sinterklas dan manusia salju sebagai bagian ujian akhir semester (UAS) untuk mata kuliah Kreativitas.

"Tiga karya yang dibuat ini ingin memberikan inspirasi bagi masyarakat dengan membuat ikon Natal yang berbeda dari biasanya dalam bentuk produk fashion. Rencananya tiga karya ini akan ditampilkan saat Graduation Show FIK Ubaya pada akhir bulan Januari 2021 mendatang," kata Dosen Mata Kuliah Kreativitas FIK Ubaya Viviany di Surabaya, Selasa.

Viviany, mengungkapkan mengungkapkan di mata kuliah ini mahasiswa diminta mengolah cara berpikir kreatif mereka untuk membuat gaun dengan tema natal.

Karena dalam satu tim tidak semuanya berada di Surabaya maka mereka harus bekerja sama secara daring.

"Sebetulnya ini adalah bagian dari UAS mata kuliah Kreativitas. Pada mata kuliah ini, sebelumnya telah dibahas mengenai teori fashion collaboration yang berkaitan erat dengan adanya kerja sama tim. Ujian akhir semester dibuat secara berkelompok dan mengambil tema bernuansa Natal karena kebetulan juga berbenturan dengan perayaan Natal," ujarnya.

Vivi, sapaan akrabnya menambahkan jika mahasiwa FIK Ubaya yang terdiri dari 29 orang ini dibagi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok terdiri dari sembilan sampai 10 orang mendapatkan tugas dalam membuat pohon Natal, sinterklas dan manusia salju.

Sebelumnya masing-masing kelompok bertugas mencari inspirasi atau ide untuk membuat konsep desain yang ingin dibuat. Bahan utama yang digunakan oleh mahasiswa dalam membuat tiga karya desain ini adalah kain tile.

"Mereka menggunakan metode pengembangan desain yang disebut SCAMPER. Metode SCAMPER ini merupakan singkatan dari substitute, combine, adapt, modify, put to another use, eliminate, dan reverse. Jadi kurang lebih mahasiswa menggunakan metode-metode ini untuk menghasilkan desain dengan inspirasi tersebut," ucapnya.

Menurut Vivi, melalui UAS mata kuliah Kreativitas ini mahasiswa dapat belajar dasar-dasar menjadi seorang desainer seperti mengembangkan ide hingga mengaplikasikannya menjadi sebuah karya.

Dirinya menegaskan jika salah satu poin penting yang perlu dimiliki untuk menjadi seorang desainer adalah mampu berpikir kreatif secara ide maupun praktikal.

Pada mata kuliah di semester awal ini mahasiswa juga belajar pemahaman konstruksi, teknik menjahit, problem solving, hingga manajemen waktu dalam membuat sebuah produk fashion.

Nantinya kemampuan dasar ini akan berguna sebagai bekal mahasiswa sampai lulus maupun di dunia kerja bidang fashion yang membutuhkan kreativitas. 

"Saat ini mereka working in team di masa pandemi. Jadi mahasiswa harus bisa berpikir kreatif bagaimana cara membagi tugas dengan teman-teman mereka yang berada di luar kota atau berbeda pulau," tuturnya.

Salah satu mahasiswa FIK Ubaya, Margaretha Sheela mengungkapkan ia bekerja bersama empat temannya untuk membuat gaun utama bertema santa. Sementara teman lain di luar pulau membuat asesoris yang diperlukan.

"Kami komunikasi via daring, untuk desain juga kami saling melengkapi sebelum disetujui dan dibuat. Asesorisnya juga sudah dikirim ke Surabaya sama teman kami," ujarnya.

Meskipun memiliki kerja sama tim yang solid, Shella mengaku cukup kesulitan karena tidak mempunyai dasar menjahit pakaian. Sehingga ia dan teman-temannya benar-benar belajar dari dasar pembuatan busana.

Mahasiswa lainnya, Steffie Nadyne Feliciona Towoliu mengungkapkan jika UAS ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengenal teman satu angkatan, merasakan suasana kampus, dan dapat mempraktikan secara langsung materi yang didapat dalam mata kuliah Kreativitas.

Steffie menceritakan bahwa suasana dan semangat Natal di tengah pandemi tetap bisa dihadirkan di lingkungan keluarga atau teman-teman melalui beragam kreativitas.

"Makna Natal di tahun ini sangat berarti bagi saya. Jika tahun-tahun sebelumnya bisa merayakan dengan leluasa, di tahun ini dibatasi karena ada pandemi. Jadi saya sangat menghargai setiap waktu bersama keluarga atau bertemu dengan teman walaupun sebentar saja," tutup Steffie. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020