Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menyalurkan dana sekitar Rp2,1 miliar guna membantu peningkatan sumber daya manusia (SDM) warga setempat melalui pendidikan nonformal seperti pondok pesantren dan taman pendidikan Al Quran.
"Alokasi dana sebesar Rp2,1 miliar lebih dari APBD Pemkab Bangkalan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam ikut membantu masyarakat Bangkalan yang peduli pada pengembangan SDM, melalui pendidikan keagamaan," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron saat menyampaikan menyerahkan bantuan itu di Pendopo Agung Pemkab Bangkalan, Madura, Senin.
Bantuan berupa dana hibah itu diharapkan dapat meningkatkan peran serta lembaga pendidikan Islam pondok pesantren ataupun madrasah untuk berperan aktif dalam pembangunan di Kabupaten Bangkalan.
Bupati juga mengingatkan kepada para penerima bantuan dana hibah agar melaksanakan prinsip tertib administrasi, tertib keuangan dan tertib waktu.
"Administrasinya harus terpenuhi, peruntukan anggaran harus terinci, dan penyampaian pertanggungjawaban pun harus tepat waktu," katanya.
Total jumlah pendidikan norformal yang menerima bantuan dana hibah dari Pemkab Bangkalan itu sebanyak 214 lembaga.
Perinciannya, sebanyak 153 lembaga dari madrasah diniyah dengan total anggaran Rp1,6 miliar lebih, lalu 35 lembaga untuk tempat ibadah dengan total anggaran Rp420 juta lebih, dan 12 lembaga untuk mushalla dengan total anggaran Rp75 juta lebih.
"Kenapa masjid dan mushalla ini dapat juga? Karena di Bangkalan ini, khususnya di Madura, masjid dan mushalla merupakan taman pendidikan Al Quran," kata Ra Latif, sapaan karib Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron itu.
Jumlah lembaga pondok pesantren yang menerima bantuan dana hibah dari Pemkab Bangkalan kali ini sebanyak 14 lembaga, dengan total anggaran sebesar Rp115 juta.
Bupati berharap, bantuan dana dalam bentuk hibah kepada lembaga pendidikan non-formal di Kabupaten Bangkalan itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pengelolanya, sesuai dengan perencanaan yang telah disampaikan dalam bentuk proposal ke Pemkab Bangkalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Alokasi dana sebesar Rp2,1 miliar lebih dari APBD Pemkab Bangkalan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam ikut membantu masyarakat Bangkalan yang peduli pada pengembangan SDM, melalui pendidikan keagamaan," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron saat menyampaikan menyerahkan bantuan itu di Pendopo Agung Pemkab Bangkalan, Madura, Senin.
Bantuan berupa dana hibah itu diharapkan dapat meningkatkan peran serta lembaga pendidikan Islam pondok pesantren ataupun madrasah untuk berperan aktif dalam pembangunan di Kabupaten Bangkalan.
Bupati juga mengingatkan kepada para penerima bantuan dana hibah agar melaksanakan prinsip tertib administrasi, tertib keuangan dan tertib waktu.
"Administrasinya harus terpenuhi, peruntukan anggaran harus terinci, dan penyampaian pertanggungjawaban pun harus tepat waktu," katanya.
Total jumlah pendidikan norformal yang menerima bantuan dana hibah dari Pemkab Bangkalan itu sebanyak 214 lembaga.
Perinciannya, sebanyak 153 lembaga dari madrasah diniyah dengan total anggaran Rp1,6 miliar lebih, lalu 35 lembaga untuk tempat ibadah dengan total anggaran Rp420 juta lebih, dan 12 lembaga untuk mushalla dengan total anggaran Rp75 juta lebih.
"Kenapa masjid dan mushalla ini dapat juga? Karena di Bangkalan ini, khususnya di Madura, masjid dan mushalla merupakan taman pendidikan Al Quran," kata Ra Latif, sapaan karib Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron itu.
Jumlah lembaga pondok pesantren yang menerima bantuan dana hibah dari Pemkab Bangkalan kali ini sebanyak 14 lembaga, dengan total anggaran sebesar Rp115 juta.
Bupati berharap, bantuan dana dalam bentuk hibah kepada lembaga pendidikan non-formal di Kabupaten Bangkalan itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pengelolanya, sesuai dengan perencanaan yang telah disampaikan dalam bentuk proposal ke Pemkab Bangkalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020