Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan soal adanya kabar dirinya mendapat tawaran jabatan Menteri Sosial (Mensos) dari Presiden Joko Widodo, sepenuhnya keputusan ada pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

"Nanti kita lihat, saya ikut Bu Mega saja," kata Wali Kota Risma saat ditemui wartawan di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam, Surabaya, Senin.

Meski demikian, lanjut dia, hingga saat ini dirinya belum mendapat tawaran dari siapapun termasuk Presiden Jokowi terkait hal itu.

Saat ditanya apakah sudah ada komunikasi terkait hal itu, Risma mengatakan belum ada karena saat ini tahapan Pilkada Surabaya 2020 masih belum selesai.

Begitu juga saat ditanya jika ada tawaran jabatan Mensos, Risma mengatakan akan melakukan shalat istikharah dulu untuk memohon petunjuk Allah.

"Nanti dilihat dulu, istikharah bisa apa tidak?. Nanti iya iya, tapi ternyata tibak tidak bisa gimana," ujarnya.

Mengenai kapasitas yang dimiliki Risma sebagai wali kota berprestasi cukup mampu mengisi jabatan Mensos, Risma mengatakan tidak boleh sombong dan takabur.

"Yang bisa mengukur saya, ya, saya sendiri bukan orang lain," katanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya Yusuf Lakaseng sebelumnya mengatakan pihaknya mendapatkan tawaran menjadi Mensos menggantikan Juliari P. Batubara yang tersangkut kasus korupsi Bantuan Sosial (Bansos) COVID-19.

"Saya dapat kabar, jika nantinya Ibu Risma ditunjuk Presiden Joko Widodo, menjadi Mensos di Kabinet Indonesia Maju," katanya.

Yusuf semakin yakin jika kinerja Wali Kota Risma cukup bagus. Terlebih lagi, kata dia, Risma sudah merubah wajah Surabaya, bahkan sudah dunia. 

"Di Surabaya, wali kota bisa langsung meloncat ke menteri, tanpa harus menjadi Gubernur Jawa Timur terlebih dahulu. Ini menunjukan, kalau Surabaya itu Kota mendunia," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020