Kepolisian Daerah Jawa Timur melakukan koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jatim menjelang pelaksanaan hari pencoblosan Pilkada Serentak, 9 Desember 2020.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta saat kunjungan ke KPU Jatim di Surabaya, Jumat, mengatakan koordinasi antara Polri, KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ini sangat penting untuk memetakan tingkat kerawanan dan jumlah personel pengamanan yang akan diterjunkan pada pesta demokrasi tersebut.

"Kita harus memastikan semua kebutuhan mulai dari logistik, surat suara, bilik suara, dan juga petugas keamanan siap siaga untuk menjaga Jatim agar aman, tentram, sejuk, dan sehat," kata Nico.

Kapolda menambahkan bahwa pilkada tahun ini berbeda dengan pilkada sebelumnya karena bersamaan dengan situasi pandemi COVID-19, sehingga protokol kesehatan harus ditegakkan agar kasus baru COVID-19 tidak semakin meningkat.

"Semua wajib mengikuti aturan dan menerapkan protokol kesehatan, baik Panitia Pemungutan Suara (PPS) maupun masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya," ujarnya.

Ketua KPU Provinsi Jawa Timur Choirul Anam mengklaim pihaknya sudah siap 90 persen melaksanakan Pilkada Serentak 2020.

"Karena pilkada tahun ini masih di masa pandemi COVID19, semua petugas yang ada di TPS sudah dilakukan rapid test. Selain itu juga telah disiapkan APD lengkap, seperti masker, tempat cuci tangan, hand sanitizer dan juga alat pengukur suhu badan," katanya.

Menurut Anam, koordinasi antara penyelenggara pemilu dengan jajaran TNI/ Polri sangat diperlukan untuk pengamanan distribusi surat suara maupun saat pencoblosan berlangsung.

"Kami berharap semuanya berjalan aman dan kondusif," ucapnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020